Akhir Hidup Tentara Jadi Paspampres Ini Viral, Juru Bicara Militer Ungkap Sebabnya

Seorang tentara yang bertugas menjadi anggota Paspampres viral karena kematiannya. Juru bicara militer pun mengungkap penyebabnya. Apa yang terjadi?

TribunBatam.id/Istimewa via Kompas.com/(DANI THE DEER via TWITTER)
Militer yang dipercaya menjadi paspampres meninggal dunia akibat serangan rusa di istana presiden. Foto ilustrasi. 

Ide pindah ke Yogyakarta ini pertama kali dicetuskan Presiden Soekarno setelah mendapat informasi bahwa kondisi Jakarta kian tak kondusif.

Ketua Komisi Nasional Jakarta Mohammad Roem mendapat serangan fisik.

Kelompok pro-kemerdekaan dan kelompok pro-Belanda saling serang.

Perdana Menteri Sjahrir dan Menteri Penerangan Amir Sjarifuddin juga nyaris dibunuh simpatisan Belanda.

"Karena itu, pada tanggal 1 Januari 1946, Presiden Soekarno memberikan perintah rahasia kepada Balai Yasa Manggarai untuk segera menyiapkan rangkaian kereta api demi menyelamatkan para petinggi negara," ungkap Sukotjo.

Untuk menjalankan perintah Soekarno itu, delapan pemuda yang sejak Indonesia merdeka mengajukan diri sebagai pengawal Bung Karno langsung menyiapkan segala sesuatunya.

Delapan pengawal inilah yang kemudian berjasa dalam keberhasilan operasi senyap itu, hingga bisa membawa Presiden Soekarno tiba dengan selamat pada 4 Januari 1946.

Pada saat itu, belum ada satuan khusus yang bertanggung jawab atas keamanan Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia.

Nah, peristiwa kereta api luar biasa Yogyakarta inilah yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Paspampres.

Baca juga: Kapolres Minta Maaf Buntut Polisi Bentak Paspampres, Tiga Oknum Polri Diperiksa Propam

Baca juga: Deretan Fakta Oknum Polisi Sergah Paspampres Kalau Kamu Paspampres Memang Kenapa?

Maka itulah, setiap 3 Januari, kemudian diperingati sebagai Hari Bhakti Paspampres, untuk mengenang Operasi penyelamatan Presiden RI yang baru pertama kalinya dilakukan itu.

Adapun delapan pemuda yang menjadi pengawal Si Bung itu berasal dari Tokubetsu Keisatsutai atau pasukan polisi istimewa.

Mereka sendiri yang mengajukan menjadi pengawal Soekarno.

Hal itu mereka bicarakan ke Soekarno, setelah Soekarno diangkat menjadi presiden dan kabinet pertama Indonesia terbentuk.

DETASEMEN Kawal Pribadi

Pada masa pemerintahan Soekarno, satuan Paspampres masih bernama Detasemen Kawal Pribadi (DKP).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved