BATAM TERKINI
Harga Telur Ayam Batam Masih Naik, Pedagang Tak Berani Spekulasi, Warga Menjerit
Harga telur ayam di Batam masih saja melambung meski sudah berganti tahun. Pedagang pun ikut terkena imbasnya hingga tak berani berspekulasi.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Harga telur ayam ras di Batam masih saja naik meski sudah awal 2022.
Kondisinya diketahui melambung dibanding bulan Desember 2021 lalu.
Kenaikan harga telur ayam ras terjadi di sejumlah penjual telur ayam di Batam.
Pantauan TribunBatam.id di salah satu pedagang telur ayam ras pasar Batuaji, saat ini harga telur ayam ras berada di harga Rp 57.000 per papannya.
Edi, seorang pedagang telur ayam mengaku kenaikan harga telur saat ini cukup tinggi dibanding akhir tahun lalu.
“Waktu Desember 2021 kemarin saya jual per papannya itu Rp 54.000, sekarang dari sananya udah naik, makanya kita jual perpapan Rp 57.000,” ungkap Edi, Jumat (7/1/2022).
Edi mengaku akibat naiknya harga telur ayam ras saat ini membuat stok telur ayam ras yang ia jual cukup sulit habis.
Baca juga: Harga Telur Ayam Karimun Naik Terus, Terus Merangkak Sejak Natal
Baca juga: HARGA Telur Ayam di Batam Rp 54.000 per Papan, Pedagang dan Pembeli Mengeluh
“Banyak sih yang tidak terjual, kalau udah naik gini kami ngga berani ambil stok banyak, takutnya nanti susah laku, biasanya pembeli kan pada beli per papan, sekarang malah beli per butir aja, cuma ya beda harganya kalau beli per butir sama yang per papan ya,” kata Edi.
Untuk per butirnya Edi menjual telur ayam ras Rp 1.900.
“Bahkan di tempat lain ada juga yang jual per butir Rp 2.000, kalau kita ambil untung ngga banyak, yang penting pelanggan mau beli di sini,” sebutnya.
Lanjutnya, saat harga normal, telur ayam ras yang dijual Edi biasanya hanya Rp 40.000 per papan.
Sementara itu, Yulia salah satu pembeli yang ketika itu membeli telur ayam ras mengungkapkan rasa prihatinnya dengan naiknya segala kebutuhan pangan di awal tahun ini.
“Ya mau ngeluh juga ngga ada solusi kan, cuma saya selaku pembeli berat juga semua kebutuhan dapur pada naik, minyak goreng juga masih mahal, sekarang telur ayam juga makin naik, mau gimana lagi kan, kadang terpaksa juga beli dikit karena kita juga butuh,” tutur Yulia.
Tak hanya telur ayam yang harganya terus melambung.
Baca juga: Natuna Kehabisan Stok Telur Ayam, Lima Papan Rp 245 Ribu Ludes Dibeli Warga
Baca juga: Pedagang Kewalahan Jawab Pertanyaan Warga, Sudah 2 Hari Telur Ayam Kosong di Anambas
Harga gas elpiji non subsidi di kota industri ini diketahui juga ikut malambung.
Melihat fenomena itu, ada kekhawatiran para pengguna gas non subsidi akhirnya akan beralih ke gas subsidi 3 kg agar bisa menekan pengeluaran.
Padahal, kenaikan harga LPG non subsidi tersebut bertujuan untuk mendanai atau mensubsidi LPG 3 kilogram untuk masyarakat kurang mampu.
Sehingga saat ini, pendistribusian LPG 3 kilogram harus dilakukan dengan lebih ketat.
Anggota Komisi 2 DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho mengatakan, dengan adanya kenaikan harga gas LPG non subsidi pasti ada peralihan masyarakat.
Ia mencontohkan misalnya yang tadinya warga menggunakan LPG non subsidi menjadi menggunakan LPG 3 kilogram.
"Dalam hal ini kita akan komunikasi tentang pengawasan terhadap pendistribusian LPG 3 kilogram ini semakin diperketat," ujar politisi PDIP ini, Jumat (7/1/2022).
Diakuinya, sejauh ini masih banyak restoran besar yang sebenarnya tak layak menggunakan LPG 3 kilogram, tetapi masih menggunakan LPG 3 kilogram.
Menurut Udin, LPG 3 kilogram ini harus diprioritaskan untuk masyarakat kecil dan menengah.
Baca juga: Stok Terbatas, Harga Telur Ayam di Karimun Naik Jelang Idul Adha 1441 H
Baca juga: Kandungan Gizi dan Manfaat Telur Bebek, Benarkah Lebih Sehat dari Telur Ayam?
"Misalnya UMKM juga seperti pedagang pinggir jalan yang jual sate, gerobak, bakso dan sejenisnya itulah yang kita utamakan. Sehingga mereka bisa merasakan pemulihan ekonomi itu bisa menyentuh ke mereka. Jangan sampai hak mereka kita rampas untuk memperkaya warga yang menengah ke atas," tuturnya.
Sejauh ini, lanjut Udin, Komisi 2 DPRD Kota Batam sudah berkomunikasi dengan mitranya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kota Batam.
Kenaikan gas LPG ini akan di RDP kan di Komisi 2.
Mengundang pihak-pihak terkait, seperti Disperindag dan Pertamina.
"Mumpung ini juga diawal tahun, kita mau memastikan berapa kuota yang didistribusikan baik subsidi ataupun yang nonsubsidi," katanya.
Ia menambahkan, untuk data realisasi LPG 3 kilogram kota Batam tahun 2021 kuotanya 40.688 MT.
Realisasi Kuota (YTD Januari sampai dengan November 2021) sebanyak 37.297,33 MT.
Sebelumnya diberitakan Section Head Communication and Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Agustiawan di Batam meminta pengguna gas non subsidi untuk tak beralih ke gas subsidi.
Pasalnya pengguna gas subsidi hanya diperuntukkan masyarakat miskin.
Baca juga: BUNDA Jaga Keluarga, Jangan Sekali-kali Konsumsi Telur Ayam Bersama 3 Makanan Ini
Baca juga: Kandungan Gizi dan Manfaat Telur Bebek, Benarkah Lebih Sehat dari Telur Ayam?
"Kepada masyarakat untuk dapat menggunakan LPG sesuai dengan peruntukannya, sehingga subsidi bisa lebih tepat sasaran. Karena LPG subsidi (3 kg) hanya untuk keluarga miskin," ujar Agus, Rabu (5/1/2022) lalu.
Pihaknya menjanjikan Pertamina akan memastikan stok dan distribusi LPG berjalan dengan maksimal.
Terkait data konsumsi gas LPG di Kepri pihaknya belum dapat memberikan dengan alasan bisnis.
Namun, kenaikan Harga LPG Pertamina masih kompetitif yakni sekitar Rp 11.500/Kg per 3 November dibandingkan Vietnam sekitar Rp 23.000/Kg, Filipina sekitar Rp 26.000/Kg dan Singapura sekitar Rp 31.000/Kg. (TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika/Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam