PARAH Jembatan Berbiaya Rp 10 Miliar Amblas, Padahal Baru Diresmikan Bupati

Sempat diharapkan bisa membangkitkan ekonomi masyarakat dan mempermudah transportasi masyarakat, jembatan baru dibangun berbiaya Rp10 miliar amblas.

TribunBekasi.com
Jembatan KW 6 atau Kepuh di Kelurahan Karawangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, amblas. 

TRIBUNBATAM.id - Sempat diharapkan bisa membangkitkan ekonomi masyarakat dan mempermudah transportasi masyarakat, jembatan baru dibangun berbiaya Rp10 miliar amblas.

Pembangunan Jembatan KW6 di Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang itu lantas memunculkan dugaan asal pengerjaan.

Jembatan itu dikabarkan amblas pada,Sabtu (15/1/2022) dan peresmiannya berlangsung Rabu (29/12/2021) pagi.

Jembatan dengan lebar 7 meter dan panjang 43,50 meter itu menjadi penghubung Kecamatan Rawamerta dengan Kecamatan Karawang Barat.

Pantauan TribunBekasi.com, jembatan itu amblas bagian sisi dekat saluran irigasi sepanjang 200 meter.

Material jembatan itu yang menempel pada sisi saluran irigasi itu longsor sehingga membuat kontruksi jembatan itu amblas.

Di titik jembatan amblas itu ditutupi terpal biru.

Baca juga: JEMBATAN 1 Barelang Masih Jadi Tempat Favorit Warga Batam Habiskan Hari Libur

Baca juga: Jembatan Ambruk di Jemaja Anambas Gegara Diterjang Gelombang Tinggi

Lalu dipasang papan pemberitahuan "hati-hati ada pekerjaan jembatan".

Sehingga jembatan itu hanya dapat dilalui sepeda motor, untuk mobil tidak bisa melintasi jembatan tersebut.

Lalu di bagian bawah jembatan terdapat tulisan "Mohon Maaf Jalan Ditutup Total Sampai Selesai Pengerjaan".

Obet (30) warga setempat mengaku heran jembatan yang baru saja diresmikan dan dibuka malah rusak.

"Iya baru juga dibuka jembatannya sudah rusak, amblas gini," ujarnya.

Dia berharap agar jembatan rusak itu segera diperbaiki. Jika tidak tentu akan membahayakan pengendara.

"Iya harus cepat-cepat diperbaiki, karena semakin parah dan bahaya ini nantinya," katanya.

Sebelumnya, Jembatan KW 6 resmi beroperasi ditandai dengan diresmikannya jembatan yang populer disebut "Jembatan Kepuh" ini, Rabu (29/12/2021) pagi.

Baca juga: Update Jembatan Batam Bintan, Ansar Silaturahmi dengan Warga yang Lahannya Terdampak

Baca juga: Jembatan Gantung Rp 10,8 Miliar Ambruk, Padahal Belum Diresmikan, Kok Bisa?

Peresmian dilakukan oleh Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana.

Peresmian jembatan sepanjang 43,50 meter dengan lebar tujuh meter ini ditandai dengan penandatanganan dan pengguntingan pita oleh Bupati Cellica didampingi Sekda Acep Jamhuri, Kepala PUPR, Camat Karawang Barat.

Selain menjadi jalur alternatif ke objek wisata sejarah Rawagede, jembatan ini diharapkan membangkitkan ekonomi masyarakat di sepanjang jalur.

Sebab, transportasi masyarakat akan lebih mudah.

Teh Celli mengatakan ketersediaan sarana infrastruktur yang memadai menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat.

Pembangunan jembatan KW 6 dirancang sudah sejak lama, dengan tujuan mengurangi kemacetan.

"Meski sempat terhenti karena covid, tapi alhamdulillah sekarang jembatan ini sudah bisa digunakan.

Lokasi ini banyak perumahan perumahan. Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat," katanya.

Kadis PUPR Karawang, Dedi Ahdiyat mengungkapkan, keberadaan jembatan KW 6 ini menghubungkan Desa Sumurgede Kecamatan Rawamerta.

Baca juga: JEMBATAN Batam-Bintan Diprediksi Mulai Dibangun Juni 2022, Sudah 17 Investor Tertarik

Baca juga: Jembatan Batam-Bintan Solusi Tepat Mempercepat Pemerataan Pembangunan dan Perekonomian Kepri

Jarak dari jembatan menuju lokasi diperkirakan sejauh 25 kilometer.

"Kita tinggal merencanakan pelebaran jalan untuk lebih mendukung akses tersebut," ucap Kadis PUPR.

Dedi melaporkan, jembatan dibangun melalui dua tahap.

Tahap pertama di tahun 2019 menghabiskan anggaran Rp 8.248.000.000. Proses pembangunan sempat terhenti akibat recofusing anggaran Covid-19 di tahun 2020.

"Tahap kedua dilanjutkan tahun ini dengan menghabiskan anggaran Rp 2.195.000.000. Jadi total anggaran mencapai Rp 10.544.080.000," beber Dedi.

Pengamat pemerintahan, Asep Agustian, mengaku heran kontruksi jembatan bisa amblas, padahal baru selesai pengerjaan pada akhir tahun 2021 lalu.

"Padahal jembatan ini baru selesai malah baru diresmikan Bupati Cellica, kok langsung rusak.

Berarti laporan ke bupati bohong dong, kalau pekerjaan ini sudah selesai sesuai perencanaan," kata Asep, Ahad (16/1/2022).

"Ini jelas-jelas membahayakan masyarakat karena kerusakannya parah.

Beton penyangga dan coran dalam kondisi amblas gitu," ujarnya.

Menurut Asep Agustian, pembangunan jembatan KW 6 dinilai asal-asalan dan tidak mengutamakan kualitas kontruksi hingga cepat rusak.

Baca juga: Ansar Gesa Pembangunan Jembatan Batam Bintan, Datangkan Wakil Menteri ATR ke Kepri

Baca juga: Linusa Hadir di Tengah Masyarakat, Jembatani Koperasi dan Pelaku UMKM, Berbasis Teknologi Blockchain

.

.

.

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Sumber: WartaKota

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved