Stok BBM Pertalite di Karimun Kosong Hampir Sepekan, Ini Kata Pengelola SPBU Poros
Dirut Perusda Karimun Devanan Syam sebut, kapal pengganti yang membawa suplai BBM Pertalite dan Bio Solar dari Tanjunguban akan tiba Selasa malam
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Hampir sepekan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Poros Kabupaten Karimun kosong.
Kekosongan kedua jenis BBM yakni Pertalite dan Bio Solar ini, karena ada keterlambatan pengangkutan BBM dari stasiun pengisian Tanjunguban, Kabupaten Bintan.
"Memang ada kendala teknis, jadi keterlambatan minyak ini karena ada kerusakan kapal dan sampai hari ini kapal tersebut masih rusak," ucap Direktur Utama Perusda Karimun, Devanan Syam, selaku pengelola SPBU Poros, Selasa (18/1/2022).
Pihaknya mengaku sudah melakukan antisipasi dengan menggantinya dengan kapal lain.
"Kapal pengangkut suplai BBM lagi di perjalanan," tambahnya.
Menurutnya, kapal pengangkut suplai BBM itu ditargetkan tiba di Karimun pada malam ini. Sehingga dapat langsung didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Paling lambat malam ini sudah sampai di Karimun dan besok di SPBU kita sudah tersedia BBM jenis Pertalite dan Bio Solar," terangnya.
Pihaknya mengangkut sebanyak 260 kiloliter untuk jenis Pertalite, Pertamax 30 kiloliter, Solar 70 kiloliter, dan Dexlite sebanyak 10 kiloliter untuk sekali pengambilan BBM dari Tanjunguban Bintan.
Baca juga: Stok BBM Jenis Pertalite dan Bio Solar di SPBU Karimun Kosong, di Pertamini Masih Ada
Baca juga: HARGA Pertalite Kembali Naik, Ini Harga Terbaru per Liter di Karimun
"Untuk jenis BBM jenis solar yang biasa 50 kiloliter sekarang untuk sekali pengangkutan itu menjadi 70 kiloliter. Dan untuk yang terbesar yang dikonsumsi masyarakat itu BBM jenis Pertalite karena merupakan pengganti dari Premium," jelasnya.
Devanan menyebutkan keterlambatan stok BBM di Karimun ini telah merugikan perusahaan secara materil.
"Yang seharusnya mendapatkan omset per hari dan kami kehilangan itu. Kemudian main power atau pegawai kalau kosong seperti ini mereka hanya duduk-duduk saja, sehingga dari pihak manajemen juga masalah," tambahnya.
"Dengan adanya kendala ini, sangat mempengaruhi pendapatan kami di perusahaan. Kami akan terus berkoordinasi termasuk dengan Pertamina," pungkasnya.
Di Pertamini Masih Ada
Sebelumnya diberitakan, stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Poros Kabupaten Karimun kosong, pada Jumat (14/1/2022).
Kekosongan dua jenis BBM ini disebabkan adanya keterlambatan pengangkutan BBM dari stasiun pengisian Tanjunguban, Kabupaten Bintan.
Seorang petugas SPBU di lokasi mengatakan, kekosongan BBM Pertalite dan Bio Solar terjadi pada Kamis (13/1/2022) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Pihaknya tidak dapat memastikan sampai kapan kekosongan tersebut akan berlangsung.
"Kosong dari malam tadi sekitar pukul 8 malam. Untuk kekosongan ini sampai kapan belum tahu," ucapnya.
Pihaknya menyebutkan, keterlambatan BBM tersebut biasanya paling lama empat hari.
"Karena ada keterlambatan dari pengangkutan. Biasanya satu sampai dua hari sudah normal, namun kadang paling lama bisa sampai empat hari" tambahnya.
Berdasarkan pantauan Tribunbatam.id, SPBU Poros Kabupaten Karimun hanya melayani pengisian BBM jenis Pertamax.
Hal ini terlihat dari informasi tertulis yang ditempel di tengah Jalan Sudirman Poros masuk ke arah SPBU Poros.
"Mohon maaf Pertalite, Bio Solar habis guys," isi tulisan yang ditempel di pengumuman itu.
Dari pantauan, SPBU Poros juga tampak sepi antrean. Hanya beberapa kendaraan yang mengisi Pertamax dan ada yang putar balik arah.
Pantauan lainnya, BBM jenis Pertalite di Karimun masih bisa didapatkan di kios-kios kecil maupun Pertamini yang ada.
Kekosongan jenis BBM Pertalite dan Bio Solar ini juga menuai tanggapan masyarakat Karimun.
Salah satunya Cece. Ia mengatakan kekosongan yang terjadi di SPBU Poros masih dapat diatasi untuk melakukan pengisian di kios atau Pertamini.
"Selagi di Pertamini masih ada stok, ya tak apa-apa. Hanya kalau beli di SPBU lebih banyak jika dibandingkan dengan Pertamini," pungkasnya. (Tribunbatam.id/YeniHartati)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google