TRIBUN PODCAST
Wawancara Eksklusif, Strategi Pengawasan Keluar Masuk Barang di Batam Bersama BC Batam
Kepala Kantor Bea Cukai Batam Ambang Priyonggo menjelaskan strategi pengawasan keluar masuk barang di Batam dalam Tribun Batam Podcast
A: Target naik menjadi Rp 300 miliar, tapi kita optimis bisa melampaui dari target.
T: Skema masing-masing objek pengawasan BC Batam seperti apa?
A: Objeknya tentu banyak seperti ferry laut internasional, domestik, pelabuhan udara, laut, dan peredaran cukai.
Kantor BC Batam tidak hanya mengawasi Batam saja namun juga pulau-pulau lain di sekitar Batam.
Kita ada strategi manajemen risiko. Dengan memanfaatkan sumber daya dan teknologi, kami yakin bisa memaksimalkan pengawasan.
Terlebih lagi kami didukung dengan pangkalan sarana operasi yang bagus serta lainnya seperti anjing pelacak.
Semua prestasi pengawasan yang kami lakukan juga tak terlepas dari dari kontribusi TNI dan Polri, masyarakat hingga kejaksaan.
T: Dari pengawasan pelabuhan laut, udara dan cukai, paling banyak temuan kasus dimana?
A: Bervariasi biasanya dari barang kiriman seperti kargo pelabuhan besar. Kalau narkotika paling banyak di bandara yang dibawa oleh para penumpang.
Kalau di laut banyak tangkapan cukai seperti rokok ilegal, minol, dan lain-lainnya.
T: Mengapa?
A: Karena letak geografis kita yang mayoritas perairan, biasanya di pelabuhan laut. Dari Batam hingga Galang ada 57 pelabuhan tak resmi.
Itu menjadi tempat potensial untuk melakukan penyelundupan. Maka itu perlu kerja sama dengan mitra untuk area tertentu. Kami juga punya unit intelijen berbasis data analitik dan juga kerja sama dengan negara lain untuk narkotika, dan lainnya.
T: Sumber daya manusia, sarana dan prasarana BC Batam sendiri bagaimana? Apakah mendukung atau sudah lengkap?
A: Kita cukup memadai. Yang jelas kita tidak berbasis pada manusianya namun kompetensinya juga.