Viral Video Siswa SMP Jadi Korban Kekerasan Oknum Guru, Sikap Wali Kota dan Kadisdik?
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan perhatian khusus terkait video viral seorang oknum guru melakukan tindak kekerasan kepada siswanya
SURABAYA, TRIBUNBATAM.id - Aksi kekerasan terhadap siswa kembali terjadi.
Kali ini korbannya seorang siswa SMP. Tindak kekerasan oleh oknum guru kepada siswanya itu terekam dalam sebuah video berdurasi 3 detik.
Video yang menunjukkan kekerasan itu pun viral di media sosial pada Sabtu (29/1/2022) lalu.
Aksi kekerasan itu diketahui terjadi di SMPN 49 Surabaya.
Pelakunya oknum guru olah raga.
Dari isi rekaman video, tampak dua siswa sedang berdiri di depan murid-murid lainnya dan disuruh membenarkan soal pelajaran.
Tiba-tiba oknum guru berdiri sambil berucap "gobl*k" sambil tangan kanannya memukul kepala siswa dan tampak membenturkan kepala siswa itu ke papan tulis.
Setelah video pemukulan beredar, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun memberikan perhatian khusus.
Baca juga: Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Masih Tinggi, Ini Langkah Jaringan Peduli Migran Batam
Baca juga: DATA Pemprov Kepri Soal Kekerasan Anak, Internet dan Aplikasi Ponsel jadi Pemicu?
Bahkan, Eri sempat terjun langsung menyelesaikan masalah ini dengan mendatangi rumah siswa yang menjadi korban kekerasan oknum gurunya di Jalan Kutisari Utara III, juga ke sekolah SMPN.
Sementara itu, Ali orang tua korban yang tidak terima atas perlakuan oknum guru olah raga tersebut akhirnya melaporkan kejadian itu ke Unit PPA Polrestabes Surabaya.
"Hari ini saya melapor ke Polrestabes atas kejadian kekerasan yang dialami anak," jelas Ali Mujahid saat ditemui di SPKT Polrestabes Surabaya, Sabtu (29/1/2022), dilansir dari Surya.co.id.
Reaksi Kepala Dinas Pendidikan Surabaya
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh membenarkan kejadian kekerasan tersebut.
Ia mengaku, peristiwa kekerasan itu menimpa salah satu siswa di SMP Negeri 49 Kota Surabaya.
Menurut dia, hal itu terjadi karena belum adanya pemahaman guru terhadap karakter siswa saat PTM 100 persen berlangsung.