CORONA KEPRI

Akhirnya RSUD Bintan Fungsikan Alat Tes PCR, Bantu Penanganan Covid Pulau Bintan

Alat RT PCR di RSUD Bintan mulai difungsikan. Penanganan covid-19 Pulau Bintan diharapkan semakin baik dengan berfungsinya alat ini.

TribunBatam.id/Alfandi Simamora
Direktur RSUD Bintan, dr Benni Antomi menunjukkan RT-PCR yang mulai dioperasikan di RSUD Bintan, Kamis (3/2/2022). 

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Kabar baik terkait penanganan covid-19 datang dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bintan.

Mereka mulai mengoperasikan alat Real TimePolymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang ada di fasilitas kesehatan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan itu.

Meski masih dalam tahap uji coba, namun Direktur RSUD Bintan, dr Benni Antomi menyambut baik pengoperasian alat ini.

Ia pun optimistis penangaan covid-19 bisa lebih cepat hingga Pulau Bintan bisa zero kasus positif virus corona.

"Uji coba dilakukan untuk mengukur akurasi hasil alat tersebut. Untuk petugas labor yang nantinya mengoperasikan alat tersebut sudah mendapat pelatihan. Izin pengoperasian dari Kemenkes RI dalam waktu dekat ini keluar," ungkapnya, Kamis (3/2/2022).

Dari hasil sementara, uji sampel yang telah dilakukan pada labor terakreditasi memiliki hasil yang tidak bertentangan.

Baca juga: Perdana dan Gratis, Pemkab Bintan Gelar Vaksinasi Booster di RSUD Bintan Hari Ini

Baca juga: RSUD Bintan Layani Tes GeNose C19

Dalam hal ini hasil sampel dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas I Batam milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

"Saat ini masih tahap uji coba,sample yang kita uji juga diuji di labor terakreditasi. Hasilnya tidak bertentangan,"tuturnya.

Disinggung apakah sarana dan prasara penunjang sudah memadai,Benni menyebutkan bahwa sudah memadai.

Menurut Benni, dengan dioperasikannya RT-PCR milik RSUD Bintan, penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Bintan akan semakin baik.

Soalnya selama ini sample dari suspec Covid-19 harus diperiksa di BTKLPP Kota Batam dan hasilnya keluar beberapa hari kemudian.

"Jadi dengan adanya alat PCR kita, tentu pemeriksaannya akan lebih cepat sehingga penanganannya bisa menjadi lebih maksimal," jelasnya.

Data Covid-19 Kepri Terbaru

Jumlah kasus aktif di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebelumnya diketahui terus meningkat belakangan ini.

Baca juga: Puskesmas dan RSUD Bintan Tetap Buka saat Libur Lebaran 2021

Baca juga: Bupati Bintan Apri Sujadi Tinjau Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di RSUD Bintan

Berdasarkan data perkembangan covid-19 dari Satgas Kepri, Rabu 2 Januari 2022, kasus aktif telah mencapai 105 orang.

Dari angka tersebut, jumlah kasus aktif paling banyak ada di Batam.

Sesuai data yang diterima TRIBUNBATAM.id, Kota Batam untuk kasus aktif sebanyak 72 orang, Tanjungpinang 17 orang, Bintan ada 9 orang, Karimun 5 orang, dan Natuna ada 2 orang.

Terhadap data kasus konfirmasi Covid-19 pada, Rabu 2 Januari 2022 kemarin, ada penambahan sebanyak 16 orang, dan paling banyak kembali di Kota Batam.

Dimana Batam ada sebanyak 12 orang, dan 4 orang lagi ada di Tanjungpinang.

Sementara itu, untuk zonasi di setiap Kabupaten/Kota di Kepri, 3 daerah berstatus hijau di antaranya, Kabupaten Lingga, Anambas, dan Natuna.

Sedangkan 4 daerah berstatus kuning diantaranya, Kota Batam, Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, dan Karimun.

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad terus menghimbau agar masyarakat selalu taati protokol kesehatan.

"Prokes tetap menjadi kewajiban kita untuk ditaati. Jangan lupa juga segera laksanakan vaksinasi baik dosis pertama, kedua, dan ketiga," imbau Gubernur Kepri.

Baca juga: Lowongan Kerja di RSUD Bintan, Butuh Tenaga Ahli Teknologi Informasi, Berikut Syaratnya

Baca juga: Dua Pria Alami Luka Tusuk Dirawat Intensif di RSUD Bintan, Jadi Atensi Polsek Bintan Timur

Sebelumnya diberitakan, Gubernur juga meminta kepada sekolah yang ditemukan guru atau siswa terpapar Covid-19 untuk menunda proses belajar tatap muka.

"Hentikan dulu selama 14 hari proses belajar tatap muka. Proses belajar dengan daring kembali," ucapnya, Rabu (02/02/2022) kemarin.

Ansar juga menyebutkan, bagi sekolah yang tidak ada ditemukan kasus tetap bisa melanjutkan proses belajar tatap muka terbatas.

"Kalau yang normal tidak ditemukan kasus, silahkan lanjutkan," sebutnya.

Ia pun juga mengatakan, seperti di Kota Batam, sekolah-sekolah Mainland telah dilakukan penundaan sementara proses belajar mengajar tatap muka terbatas.

"Iya sekolah di Batam dari Disdik Kepri sudah keluarkan surat edaran, untuk menunda sementara proses belajar tatap muka, kembali ke daring dulu," ucapnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora/Endra Kaputra)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Corona Kepri

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved