DISKOMINFO KEPRI
Gubernur Kepri Minta Batam dan Tanjung Pinang Perketat Pengawasan Pintu Masuk Imbas Corona
Gubernur Kepri menyoroti kasus covid-19 di Batam dan Tanjungpinang yang meningkat. Ia meminta screening pintu masuk diperketat.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
Sedangkan 4 daerah berstatus kuning di antaranya, Kota Batam, Tanjungpinang, Kabupaten Bintan dan Karimun.
"Agar pengawasan atau screening di setiap pintu masuk, baik yang ada di Batam maupun di Tanjungpinang agar diperketat. Kita harus awasi, disiplin masyarakat harus diperhatikan agar kasus covid di Kepri bisa benar-benar kita tekan," ujar Gubernur Kepri dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Kamis (3/2/2022).
Sehari sebelumnya, dalam upaya menanggapi kasus aktif terkonfirmasi positif covid19 di Kepri yang berfluktuasi, Gubernur juga telah menggelar Rapat Koordinasi (rakor) di Gedung Daerah, Tanjungpinang.
Rakor dengan melibatkan seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Kepri serta Forkopimda.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menekankan untuk mengantisipasi melonjaknya kasus aktif ini dengan memperkuat tracing dan memberikan treatment yang baik.
"Tentu jangan lengah soal tracing, karena tracing sangat menentukan untuk mengetahui kontak erat yang terkonfirmasi positif. Kemudian pastikan treatment harus dilakukan dengan baik, karena jika tingkat kesembuhan tinggi, maka angka kasus aktif akan menurun" pesan Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
Baca juga: Oknum Dokter Beri Suntik Vaksin Corona Kosong Melawan, Kini Berstatus Tersangka
Baca juga: Covid-19 Kepri: Batam Masih Nihil Kasus Baru Virus Corona
Ansar Ahmad juga memberi arahan agar pasien yang terkonfirmasi positif untuk diwajibkan karantina di karantina terpadu. Karena karantina mandiri terbukti sulit untuk dikontrol.
"Tempat-tempat karantina terpadu agar dikontrol kembali. Seperti Lohas, LPMP, serta Asrama Haji Batam. Cek kembali fasilitasnya. Supaya isolasi terkontrol dan treatment yang baik dapat diberikan" ujar Gubernur.
Selanjutnya, Gubernur Ansar juga memastikan program bantuan tunai bagi keluarga kurang mampu yang terkonfirmasi positif akan tetap dilanjutkan, untuk menanggung kebutuhan keluarga yang ditinggalkan selama masa isolasi.
"Masing-masing Kabupaten dan Kota juga agar memberikan perhatian untuk memenuhi kebutuhan keluarga pasien. Gunakan dana BTT (Belanja Tidak Terduga) karena memang peruntukannya untuk itu," kata Gubernur Kepri.
Terakhir, Gubernur menyampaikan bahwa survei serology tahap kedua akan dilaksanakan 6 bulan setelah survey pertama.
Pada survei pertama Kepri mendapat hasil yang baik yaitu sebesar 89 persen yang menunjukkan herd immunity masyarakat yang cukup baik.
"Karena serology harus dievaluasi 6 bulan sekali untuk mengetahui apakah antibodi tetap bertahan terhadap virus sekaligus mengetes vaksin booster yang telah diberikan," tutup Gubernur Kepri.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri