Gunung Anak Krakatau Sempat Erupsi, Pos Pantai GAK Intens Pantau Ancala di Selat Sunda
Pos Pantai Gunung Anak Krakatau di Lampung Selatan terus memantau aktivitas giri yang berlokasi di Selat Sunda setelah ancala itu erupsi.
Terjadi 1 kali gempa tektonik jauh, dengan amplitudo 22 mm. S-P 13.3 detik dan lama gampe 63 detik. Dan 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-13 mm, dominan 1 mm.
“Dari data VEN (Volcanic Eruption Notice) KESDM, Badan Geologi, PVMBG di Pos pantau GAK, kolom abu teramati berwana kelabu dengan intensitas sedang, condong ke arah timur laut,” ujarnya kepada Tribun Lampung, Kamis sore.
Andi menambahkan, untuk pengamatan GAK dari pos pantau di Desa Hargopancuran pada sore ini tidak dapat melihat dengan jelas aktivitas GAK.
“Untuk pengamatan dari pos pantau GAK di Hargopancuran gelap, tidak teramati aktivitas GAK. Karena kabut,” katanya.
Baca juga: Status Gunung Anak Krakatau Pasca Meletus, Warga Dilarang Mendekat Radius 2 Kilometer
Baca juga: Jawaban PVMBG Terkait Suara Dentuman Misterius di Jabodetabek, Bantah dari Letusan Anak Krakatau
Dikatakan Andi, dalam beberapa hari terakhir aktivitas GAK cendrung normal. Tidak ada peningkatan aktivitas yang berarti.
Warga diimbau tak mendekat radius 2 kilometer.
Imbauan ini langsung dari Kantor Pos Pantau Gunung Anak Krakatau yang terletak di Kecamatan Rajabasa.
Sebagaimana diketahui Kantor Pos Pantau Gunung Anak Krakatau telah menginformasikan adanya aktifitas Gunung Anak Krakatau pada Kamis (3/2/2022) sekitar pukul 16.15 WIB.
Adapun erupsi dengan ketinggian kolom abu teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak kurang lebih 357 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 0 detik.
Kepala Pos Pantau Gunung Krakatau yang terletak di Kecamatan Rajabasa Andi Suardi membenarkan telah terjadi erupsi pada Gunung Anak Krakatau.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Ungkap Abu Tebal Menyembur hingga Pulau Sebesi
Baca juga: Status Gunung Anak Krakatau Pasca Meletus, Warga Dilarang Mendekat Radius 2 Kilometer
"Nggak ada kerugian yang ditimbulkan dari erupsi gunung anak krakatau ini. Nggak ada gempa-gempa juga. Cuma ada asap disekitar gunungnya aja," kata Andi, pada Kamis (3/2/2022) malam.
Andi mengatakan saat ini status Gunung Anak Krakatau masih berada di level II waspada.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mendekat ke Gunung Anak Krakatau dahulu, hingga radius 2 kilometer.