INFO CUACA
BMKG Ungkap Prakiraan Cuaca Karimun Hingga Pulau Bintan, Awas Cuaca Ekstrem!
Berikut prakiraan cuaca Karimun dan Pulau Bintan, Provinsi Kepri hari ini, Selasa (8/2/2022).
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
Indeks ENSO terupdate masih bernilai -0.96 dan dalam kondisi La Nina Lemah, sehingga dapat memberikan dampak terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Indonesia, namun kurang berpengaruh di wilayah Kepulauan Riau. Diprakirakan kondisi La Nina Lemah - Netral akan berlangsung hingga Juni - Juli - Agustus 2022.
"Indeks Dipole Mode (DMI) terupdate juga masih bernilai -0.39 dalam kondisi netral. Diprakirakan kondisi cenderung netral hingga Juli 2022.
Kondisi tersebut untuk saat ini tidak berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Indonesia termasuk wilayah Kepulauan Riau," ujar prakirawan BMKG Tanjungpinang, Khalid Fiqri Nugraha Isnoor, Selasa (8/2/2022)
Ia menyebutkan, analisis per tanggal 05 Februari 2022 menunjukkan MJO berada dalam kondisi netral.
Kondisi tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan awan konvektif di Indonesia terutama di wilayah Kepulauan Riau.
Baca juga: BMKG Warning Potensi Karhutla di Pulau Bintan, Berikut Info Cuaca 3 Hari ke Depan
Baca juga: INFO Cuaca Dua Hari Mendatang di Tanjungpinang, Bintan, Tanjung Uban, Berpotensi Hujan Sedang
"Pada dasarian III Januari 2022 aliran massa udara di wilayah Indonesia umumnya didominasi angin baratan. Daerah belokan angin, serta pertemuan angin (konvergensi) terdapat di bagian utara ekuator dan sekitar ekuator.
Angin Monsun Asia masih aktif pada dasarian II Januari 2022 dan dipredikisi akan tetap aktif di dasarian II Februari 2022. Kondisi ini mendukung untuk pembentukan awan di wilayah utara Indonesia khususnya wilayah Pulau Bintan," terangnya.
Untuk prakiraan kelembapan udara lanjutnya, relatif (relative humidity) di wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya dasarian I Februari 2022 untuk lapisan permukaan berkisar 80 - 100 persen.
Sedangkan pada lapisan 850 dan 700 mb berkisar antara 70 - 95 persen.
Kondisi tersebut mengindikasikan adanya ketersediaan pasokan uap air yang cukup di wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya yang dapat mendukung pertumbuhan awan konvektif penghasil hujan.
"Untuk peringatan dini yang harus diwaspadai tinggi gelombang laut yang mengalami peningkatan yang dapat mencapai 2,5 meter di Perairan Bintan sebelah utara hingga timur," ungkapnya.
Diterangkannya, berdasarkan analisis dinamika atmosfer pengaruh fenomena cuaca skala global (ENSO, IOD, dan MJO) tidak berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya.
"Nilai SST yang hangat dengan anomali SST positif cukup berperngaruh terhadap peningkatkan pasokan uap air ke atmosfer untuk mendukung pertumbuhan awan konvektif di wilayah Pulau Bintan," jelasnya.
Fenomena cuaca skala lokal berupa adanya belokan angin (shearline), serta pertemuan angin (konvergensi) masih dapat terjadi di sekitar wilayah Kepulauan Riau.
Baca juga: BMKG Sebut Lingga Masuk Periode Musim Kering, PDAM Klaim Stok Air Aman 2 Pekan
Baca juga: Info Cuaca Besok Pelabuhan Batu Ampar Batam, BMKG Minta Waspada Kondisi Ini!
Selanjutnya, kondisi kelembaban atmosfer pada lapisan bawah hingga menengah yang diprakirakan cukup basah mendukung adanya ketersediaan pasokan uap air di wilayah Pulau Bintan.
"Oleh karena itu, secara umum kondisi cuaca di Pulau Bintan umumnya dapat berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang pada pagi, siang, dan malam hari," ungkapnya.