TRIBUN PODCAST
Tribun Batam Podcast, Ikhtiar Menuju Pemilu 2024 yang Bersih
Berikut cuplikan wawancara eksklusif Tribun Batam dengan Komisioner KPU Kepri terkait Ikhtiar Menuju Pemilu 2024 yang bersih
Masing-masing segmen itu 5 jadi 25 orang kita berikan beberapa Bimtek, kalau enggak salah ada 6 kali Bimtek tentang kepemiluan tentang kehumasan, tentang sistem dan sebagainya.
Seketika nanti dia sudah selesai tugasnya adalah sebagai perpanjangan tangan KPU untuk memberikan informasi-informasi kepada mahasiswa, pelajar yang akan nyoblos dan kaum perempuan atau disabilitas juga masuk di sana.
Dan kemudian kalau misalkan ada kepentingan atau kita rekrut lagi mulai KPPS, TPS mereka juga bisa, sudah punya ilmu, bekal dan sertifikasi yang siap nantinya menjadi penyelenggara.
TB: Selama ini kan kalau kita lihat termasuk data pemilih ini selalu rawan, dalam artian ada yang cocok dan ada yang tidak cocok.
Itu sebenarnya apakah sudah ada data terpadu yang dimiliki oleh Disdukcapil maupun KPU. Apakah sudah ada data yang satu?
Dalam artian di sana datanya masuk, di sini tidak masuk. Itu seperti apa karena ini selalu rawan yang kita lihat dalam menjelang-menjelang pemilu?
WAS: Tahapan Pemilu dimulai sekurang-kurangnya kan 20 bulan dimulai dari hari H, kemudian ketika nanti sudah masuk tahapan itu pertama apa yang dilakukan salah satunya adalah DPT tadi.
Awalnya DPT itu adalah disebut dengan data agregat kependudukan tingkat kecamatan diberikan oleh kementerian dan sebagainya dan kepala pimpinan daerah atau pemuda itu 16 bulan sebelum pemilihan nanti KPU mengolah bersama Disdukcapil dan seterusnya maka itu menjadi DP4 istilahnya artinya dia itu adalah yang berpotensi menjadi pemilih.
Jadi 14 bulan sebelumnya harus jadi itu, baru kemudian dilakukan lah sama KPU, KPU kan punya sistem informasi pemilih (Sidali).
Data-data itu nanti akan dilakukan croscek oleh KPU dengan 9 elemen yang mulai dari nama, NIK, NKk dan tanggal lahir dan seterusnya.
Maka sekarang ini KPU tidak mau dari nol lagi setiap kali pemilihan mencoba yang namanya DPBB tadi pemutahiran namanya, pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan.
Makanya ketika kemarin kita lakukan DPT tahun 2020 kalau nggak salah lah di bulan November 2020 jumlah penduduk Kepri atau pemilih Kepri ada sekitar 1.169.000-an lah.
Setiap 3 bulan kita maintenance untuk setiap sebulan sekali, siapa yang sudah usia 17 tahun, siapa yang meninggal dunia dan seterusnya di cari informasi itu sampai ke sekolah-sekolah dan seterusnya.
Dalam setahun ini data kami sudah naik sekitar 10 ribuan sekitar 1179000-an lah sekarang ini sampai tahun 2021 Desember. itu tujuannya apa? supaya jangan sampai data kita yang sudah kemarin kita olah itu mentah lagi, nol lagi. Memang tantangannya luar biasa khususnya untuk di Batam ya.
TB: Yang selama ini menjadi pergumulan juga ya, artinya suatu hal yang ditemukan yang berbeda dengan apa yang di dalam data ternyata berbeda dengan fakta di lapangan.