CORONA KEPRI
4 Bulan Lingga Zero Kasus Aktif Covid-19, Nizar-Neko Tak Mau Gegabah Soal Varian Baru Corona
Meski berstatus zero kasus aktif covid-19 setidaknya 4 bulan lamanya, Lingga tak mau kecolongan masuknya varian baru virus corona.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Empat bulan sudah Kabupaten Lingga berstatus nol kasus aktif covid-19, tepatnya sejak 16 Oktober 2021.
Meski demikian, kabupaten yang dipimpin Muhammad Nizar dan Neko Wesha Pawelloy ini tak mau gegabah dengan capaian ini.
Apalagi setelah mengetahui varian Omicron telah masuk ke Kepri.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga, belum membuat kebijakan tentang kenaikan level PPKM di wilayahnya.
Namun, Pemkab Lingga telah melakukan kesiapan agar tidak adanya kasus atau varian yang masuk di Lingga.
Pemkab Lingga pun telah menggelar rapat Kordinasi Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 bersama Forkompinda di Gedung Daerah, Dabo Singkep, Senin (14/2/2022).
Baca juga: Ibu kota Kepri Deteksi Varian Omicron, Kadinkes: Penularannya Lebih Cepat Dibanding Delta
Baca juga: Omicron Masih Mengamuk, SIMAK 6 Tempat Paling Berisiko Tertular Virus Corona Baru Menurut WHO
Rakor ini merupakan langkah persiapan dan kesiagaan dini daerah Lingga.
Hal itu mengingat meningkatkan kasus varian baru yang sudah melonjak dibeberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Kepulauan Riau.
"Di Kepulauan Riau, kecuali Lingga dan Anambas belum ada kasus covid. Apalagi Batam dan Tanjungpinang sebagai pintu masuk, yang sudah tercatat ada kasus. Jadi wajar kita hari ini berupaya, sebagai langkah kesiagaan. Bukan karena lalai, atau sudah ada kasus covid. Jadi ini sebagai langkah persiapan diri, dan antisipasi itu," kata Bupati Lingga, Muhammad Nizar
Beberapa saran dan masukan, menjadi catatan serta pertimbangan untuk segera diselesaikan.
Seperti penginputan data vaksinasi yang hari ini masih belum selesai.
Secara manual Lingga sudah terbilang cukup baik pada capaian vaksinasi, namun dalam input data secara online Lingga masih minim vaksinasi.
Begitu juga, terkait kendala pada penggunaan mesin PCR Nizar berharap agar segera diselesaikan.
Dan optimalisasi isolator yang sudah tersedia, sebagai ruang isolasi pasien, jika ada temuan kasus.
Baca juga: Anak Irwansyah dan Zaskia Sungkar Positiv Covid-19 Varian Omicron, Begini Gejalanya Pada Anak
Baca juga: BEGINI Cara Menentukan Apakah Pasien Omicron Wajib Isolasi di RS Atau Boleh di Rumah
"Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas, berkaitan dengan data input vaksinasi dan PCR inikan teknis. Jadi segera lakukan rapat, nanti hasilnya diberitahukan," terang Nizar.
Berkaitan dengan hasil capaian vaksinasi dari tahap pertama, kedua dan boster serta vaksinasi pada jenjang usia, di beberapa kecamatan dan puskesmas yang masih belum maksimal, karena beberapa kendala.
Pria 40 tahun ini berharap, hal itu dapat segera ditindaklanjuti, dengan membentuk teamwork yang solid.
Perbanyak sosialisasi sebagai langkah persuasif, ataupun melakukan vaksinasi dor to dor.
Selain itu, izin keramaian juga perlu dievaluasi dan diperketat dengan protokol kesehatan, walaupun Lingga masih berada di level 1.
"Salah satu solusi itu dor to dor, tim vaksin harus kompak. Walaupun sakit-sakit, karena ini tanggung jawab harus segera dikejarkan," kata dia.
Dia mengakui, tahun 2022 tidak ada anggaran yang diposkan untuk penanganan covid.
Kekurangan itu bisa diantisipasi dengan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dengan menetapkan status bencana, jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.
Kendati demikian, Nizar berharap hal tersebut dikomunikasikan dengan tim Satgas provinsi, apakah dibenarkan atau tidak atau ada petunjuk lainnya dari sisi anggaran.
Baca juga: BEGINI Cara Menentukan Apakah Pasien Omicron Wajib Isolasi di RS Atau Boleh di Rumah
Baca juga: 19 Pasien Covid-19 di Batam Terkonfirmasi Positif Omicron, Pasien Baru Tambah 62 Orang
"Karena dalam penggunaan BTT harus benar-benar pada hal yang signifikan," ujarnya.
Dia juga berharap koordinasi penanganan covid bersama instansi vertikal makin terjalin untuk kedepan.
Namun dia turut bersyukur berkat kerja sama semua pihak yang saling berjibaku, bahu membahu, baik dari TNI-Polri, pemerintah daerah dan masyarakat yang terlibat aktif.
Kasus covid sampai hari ini masih landai di Kabupaten Lingga.
Tentunya, kondisi yang telah nyaman ini, harus dijaga agar aktivitas tetap berjalan normal, meski sedikit dengan aturan prokes.
"Semoga langkah-langkah kita untuk mengantisipasi covid ini dapat berjalan baik dan baik untuk daerah kita," jelas dia.(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri