Anggota DPRD Kepri Ini Ungkap Sejumlah Aturan yang Bisa Ganjal Realisasi Travel Bubble 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sebagai upaya untuk membangkitkan kembali pariwisata Kepulauan Riau (Kepri) di tengah pandemi Covid-19, kini dibuka travel bubble untuk wisatawan dari Singapura.

Pelaksanaan travel bubble ini kian memperoleh titik terang dengan rencana pelayaran perdana Batam Singapura melalui Pelabuhan Nongsapura, Jumat (18/2/2022) mendatang.

Rencana ini pun disoroti oleh Anggota Komisi I DPRD Kepri, Uba Inga Sigalingging.

Ia menilai, upaya implementasi aturan travel bubble untuk kegiatan pariwisata ini harus dijalankan dengan serius.

"Jadi ini Travel Bubble atau Trouble Bubble? Jangan hanya wacana terus tapi tidak kunjung terealisasi," komentar Uba, Selasa (15/2/2022).

Pada dasarnya pihaknya memandang positif rencana pembukaan kembali pariwisata di Kepri.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni sistem karantina yang masih diberlakukan, dan juga tanggungan asuransi keesehatan senilai 30.000 USD.

Hal ini dinilai masih memberatkan wisatawan yang akan datang.

Baca juga: Pemko Batam Undang 250 Pelaku Usaha Mikro, Tampung Keluhan UMKM

Baca juga: 31 Siswa SMPN 9 Batam Reaktif Hasil Tes Antigen, Siswa Satu Kelas Langsung Belajar Daring

Di samping itu, Pemerintah Provinsi Kepri perlu menekan penambahan kasus Covid-19 yang kian melonjak saat ini, sebab upaya penanggulangan Covid-19 dapat mencerminkan citra Kepri di mata para wisatawan.

"Upaya penanggulangan dan situasi Covid-19 saat ini pasti berdampak terhadap imej Kepri. Kalau kasus terus tinggi, mereka nggak akan mau datang," ujar Uba.

Guna menyukseskan rencana pemerintah di bidang pariwisata, pemerintah daerah perlu berfokus mengatasi persebaran kasus Covid-19 saat ini.

Hal ini penting, karena berpengaruh tidak hanya terhadap pariwisata namun juga kegiatan usaha lainnya. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
 

*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google