BATAM TERKINI
Batam PPKM Level 3, Pembelajaran Tatap Muka Bakal Kembali Dibatasi, Hanya 50 Persen
Batam saat ini PPKM level 3, Pemko Batam bakal menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yakni dengan sistem 50 persen atau PTM terbatas di Batam.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Metode Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Batam kembali menerapkan sistem 50 persen atau PTM terbatas.
Hal ini dikarenakan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, Selasa (1/3/2022) lalu seusai Instruksi Menteri Dalam Negri (Imendagri) Nomor 14 Tahun 2022.
"Kita mengikuti keputusan bersama Menteri Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri itu hanya 50 persen, proses belajar mengajar," ujar Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad, Rabu (2/3/2022).
Dalam hal ini Amsakar juga mengimbau kepada masyarakat Kota Batam untuk terus memperketat protkes di tengah melonjak kembali kasus Covid-19.
Yakni memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan hindari kerumunan.
"Biar kita sama-sama terhindar dari virus ini. Tetap jaga kesehatan dan lebih diperketat lagi protkesnya," katanya.
Diakuinya, selain pembatasan, jika terdapat siswa yang terkonfirmasi positif maka kelompok belajarnya akan diberhentikan sementara.
Baca juga: Sejumlah Wilayah Kepri Cerah Berawan, Waspadai Angin Kencang Serta Gelombang di Anambas dan Natuna
Baca juga: Azhar Diduga Tenggelam Saat Mencari Ikan di Bintan, Kini Dicari Tim SAR
Ia mencontohkan, apabila dalam satu sekolah ada anak kelas 1 yang terkonfirmasi positif satu orang maka seluruh anak di kelas itu kita istirahatkan selama 5×24 jam.
Amsakar melanjutkan, aturan dalam PPKM level 3 maksimal waktu belajar bagi siswa hanya 4 jam.
"Jadi kita di Batam itu dibagi dua. Misalkan kelas satu ada 50 orang, dari jam 07.00 WIB sampai jam 11.00 WIB rombongan satu. Nanti di jam 11.00 WIB sampai 15.00 WIB rombongan satu lagi," kata dia.
Ia menambahkan pihaknya akan terus memantau setiap saat terkait perkembangan dalam proses belajar mengajar ini.
"Sampai hari ini data dari siswa yang terkonfirmasi positif itu relatif kecil jika dibandikan masyarakat umumnya. Mungkin karena imunnya masih kuat" katanya. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)