Duh! Sudah Ada 330 Kasus Omicron Siluman di Indonesia, Benarkah Sulit Dideteksi?

Belum juga hilang varian-varian virus corona, saat ini ancaman kembali datang dengan serangan varian Omicron siluman atau subvarian BA.2.

(KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)
Omicron - Duh! Sudah Ada 330 Kasus Omicron Siluman di Indonesia, Benarkah Sulit Dideteksi? 

"Varian siluman ini, kan, dibilang BA.2, kenapa dibilang begitu karena biasanya (pada varian) Omicron protein S-nya tidak bisa kita deteksi karena ada mutasi di protein S-nya," ujar Nadia, sebagaimana dikutip dari kompas.com.

"(Pada) BA.2 tidak ada fenomena SGTF itu, sehingga pada pemeriksaan SGTF untuk menentukan apakah kemungkinan seseorang probable Omicron, bisa terdeteksi pada pemeriksaan WGS," sambung dia.

Gejala Omicron Siluman

Nadia memaparkan gejala Omicron siluman BA.2 cenderung sama dengan infeksi varian lain yakni gangguan pada saluran pernapasan.

Lebih lanjut dia berkata, pada varian Delta ditemukan gejala seperti demam, sesak napas, hingga hilangnya penciuman (anosmia).

Akan tetapi, gejala Omicron justru ditemukan lebih ringan.

Nadia pun membeberkan beberapa gejala Omicron siluman yang paling banyak dikeluhkan pasien, di antaranya:

- Sakit tenggorokan

- Demam

- Pilek atau hidung meler

- Tubuh terasa pegal dan meriang.

Baca juga: WHO Umumkan Kemunculan Omicron Siluman, Varian Covid-19 Penularannya Disebut Lebih Cepat

Baca juga: Cara Deteksi & Mengobati Gejala Omicron pada Balita, Varian Terbaru Covid-19 Banyak Serang Anak-anak

.

.

.

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved