BATAM TERKINI
Pertamina Naikkan Harga 3 BBM Non Subsidi, DPRD Kepri Khawatir Ganggu Stok Pertalite
Anggota DPRD Kepri khawatir langkah Pertamina menaikkan harga 3 BBM non subsidi malah mengganggu stok Pertalite yang selama ini banyak dipakai warga.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
BATAM, TRIBUNBATAM.id - PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non Subsidi mulai Kamis, (3/3/2022) lalu.
Ketiga jenis BBM tersebut adalah Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.
Kenaikan harga BBM ini sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Anggota DPRD Kepri Wahyu Wahyudin pun berkomentar mengenai kebijakan Pertamina itu.
Menurutnya, kebijakan menaikkan harga tiga jenis BBM tersebut menyakiti masyarakat.
Wahyu mengatakan jika dibandingkan beberapa daerah lain di Indonesia, harga ketiga jenis BBM itu masih lebih mahal di Kepri.
“Saya mengecam tindakan pemerintah menggolkan kenaikan BBM. Harusnya pemerintah terjun dulu ke masyarakat, sehingga tahu keadaan saat ini, untuk mempertimbangkan situasi dan kondisi,” sebut Wahyu Minggu (6/3/2022).
Ia khawatir dengan kenaikan harga ketiga jenis BBM ini akan mempengaruhi ketersediaan Pertamax dan Pertalite di Kepri.
Baca juga: Ikut Vaksinasi Covid-19, Warga Karimun Dapat BBM Gratis Pertalite 2 Liter
Baca juga: Terjerat Tindak Asusila, Oknum Pejabat Pertamina di Batam Dituntut 16 Tahun Penjara
Apalagi sejak Premium dihapuskan, Pertalite dan Pertamax jadi pilihan utama yang di konsumsi oleh masyarakat menengah ke bawah.
Wahyu berpandangan dengan kenaikan harga tersebut beberapa konsumen akan beralih dari Pertamax Turbo ke Pertamax dan Pertalite.
Sehingga akan menyebabkan kelangkaan. Dan harga Pertamax dan Pertalite bisa naik lagi.
Ia pun meminta agar Pertamina menunda kenaikan harga tiga jenis BBM tersebut, hingga ekonomi pulih dan daya beli masyarakat kembali normal.
“Saya minta Pertamina menunda kenaikan BBM hingga ekonomi pulih, jangan bebani masyarakat dengan kenaikan harga saat mereka berjuang di masa pandemi,” harapnya.
Sementara itu, Section Head Comrel Pertamina Sumbagut, Agustiawan menerangkan, naiknya ketiga jenis BBM ini akibat meningkatnya harga minyak dunia.
"Kenaikan ini merupakan penyesuaian harga. Kita mengacu kepada fluktuasi harga minyak dunia. Jadi untuk tiga jenis BBM ini akan floating terus,” katanya.
Baca juga: Ahok Prediksi SPBU Bakal Sepi 5 Tahun Lagi: Pertamina Harus Ada Perubahan
Baca juga: Terjerat Tindak Asusila, Oknum Pejabat Pertamina di Batam Dituntut 16 Tahun Penjara
CARA Beli Solar Subsidi di Batam
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam sebelumnya menggelar rapat bersama Pertamina, Iswana Migas dan Bank BRI.
Pertemuan di kantor Disperindag Batam ini merupakan tindaklanjut dari penyegelan dispenser solar di 2 SPBU di Kecamatan Sagulung dan Batuaji.
Dalam rapat ini, seluruh pihak sepakat mengambil kebijakan untuk mengganti kartu Brizzi dengan Fuel Card.
Penggantian ini dilakukan agar pendistribusian solar subsidi di Kota Batam tepat sasaran.
"Kartu Fuel Card ini mulai besok sudah berlaku pengurusannya," ujar Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau, Selasa (1/3/2022) di Kantor Disperindag, Tepatnya Gedung Bersama Pemko Batam Lantai 5.
Untuk kartunya bisa diambil di 10 SPBU dan di Kantor Disperindag Kota Batam. Untuk pengurusan registrasi Fuel Card ini di lakukan via online melalui website https://fuelcard.retaildiv.com.
Adapun tempat pengambilan kartu di 10 SPBU tersebut diantaranya pertama SPBU 14294718 Raja Isa, kedua SPBU 14294720 Batuaji.
Baca juga: DAFTAR Tarif Angkutan Laut Karimun Terbaru Dampak Harga BBM Naik
Baca juga: Tangki Pertamina di Cilacap Terbakar
Ketiga SPBU 14294722 Tiban, keempat SPBU 14294730 Bengkong. Selanjutnya kelima SPBU 14294704 Seraya.
Keenam SPBU 14294727 Plamo, ketujuh SPBU 14294716 Kabil, kedelapan SPBU 14294734 Bandara, kesembilan SPBU 14294726 Tanjung uncang, kesepuluh SPBU 14294737 Piayu.
"Kartu Fuel Card ini akan diberlakukan sesegera mungkin. Diharapkan masyarakat bisa mengurusnya secara online. Tak ada lagi sistem offline," kata Gustian.
Dalam kurun waktu 30 hari, secara otomatis kartu Brizzi yang lama akan di nonaktifkan. Diharapkan seluruh warga segera melakukan registrasi.
"Untuk SPBU, kami udah bersepakat tidak lagi mengisi kartu lainnya selain Fuel Card ini," katanya.
Gustian melanjutkan Fuel Card ini sama saja dengan kartu Brizzi yang lama.
Hanya saja, banyak pengguna yang menyalahgunakan kartu Brizzi ini.
"Mungkin selama ini banyak kendaraan yang mati pajak, lalu kendaraannya pindah tangan serta kasus lainnya," katanya.
Baca juga: Viral Video Bensin Eceran Tembus Rp 50 Ribu, Pertamina Akhirnya Beri Penjelasan
Baca juga: Kisah Inspiratif Aditya Saputra Olah Sampah Plastik Jadi BBM Bermodal Rp 500 Ribu
Ia melanjutkan ada sebanyak 6.300 kartu Brizzi yang lama, ada kemungkinan Fuel Card ini tidak sama jumlahnya seperti Kartu Brizzi.
Terpenting, kata Gustian, kuota solar subsidi cukup di Batam dan tepat sasaran.
Di tempat yang sama, Perwakilan Pertamina Sales Area Manager Retail Kepri Fachrizal Imaduddin mengapresiasi upaya yang dilakukan Disperindag Kota Batam sudah menertibkan pendistribusian kuota solar subsidi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pertamina, Disperindag dan BRI akan melakukan registrasi ulang untuk konsumen bio solar di Kota Batam.
"Registrasi ini untuk memastikan bahwa konsumennya benar-benar real dan nyata. Bukan lagi konsumen yang berulang-ulang melakukan pengisian di SPBU atau mutar-mutar SPBU melakukan penyimpangan solar subsidi yang sudah diberikan oleh pemerintah," kata Fachrizal.
Selain itu, penggantian kartu Brizzi ini ke Fuel Card juga memberikan tambahan benefit lain kepada pemerintah daerah.
Yakni dari sisi mengaktifkan kembali pajak kendaraan.
"Mungkin selama ini banyak kendaraan yang tak aktif. Nah dalam register ulang fuel card ini, konsumen harus melakukan aktivasi pajak dan terkait pendapatan daerah," katanya.
Registrasi ulang secara online ini akan berjalan selama 30 hari untuk memberikan kesempatan para pengendara.
Bagi pengendara yang memiliki kartu lama, bisa langsung mengurus secara online.
"Kartu lama nanti akan ditarik setelah pengendara melakukan pengupload dokumen. Dan nanti akan ditentukan jadwal lokasi-lokasinya dimana kartunya diambil. Jadi konsumen tak perlu khawatir kartu lamanya ditukar dengan kartu baru, asalkan seluruh persyaratan registrasi di website sudah lengkap," paparnya.
Baca juga: Beli Produk Pertamina Bisa Dapat Tiket MotoGP 2022 Gratis, Berikut Caranya!
Baca juga: Pertamina Resmi Menaikan Harga BBM, Harga di Kepri dan Sejumlah Daerah Ternyata Berbeda
Kepala Cabang BRI Batam, Sumeslian menambahkan registrasi ulang ini perlu dilaksanakan setahun sekali guna untuk mengevaluasi.
Registrasi ulang dilakukan oleh langsung pemilik kendaraan.
SPBU dan Disperindag membantu pengguna yang kesulitan.
"Kebijakan ini dilakukan, disamping untuk penertiban juga untuk memastikan kuota bisa untuk peruntukkannya," katanya.
Pihak BRI, kata dia, sudah menyiapkan kartu baru.
Begitu kegiatan registrasi sudah selesai, kartu baru bisa digunakan.(TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng/Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Harga BBM