Gempa Bumi Guncang Ransiki Manokwari Selatan Papua Minggu (13/3) Dini Hari
BMKG mengonfirmasi gempa yang berpusat di laut sekitar Ransiki, Manokwari Selatan, Papua, Minggu (13/3/2022) dini hari.
TRIBUNBATAM.id - Gempa bumi kembali terjadi di Indonesia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi gempa dengan 3,7 magnitudo yang berpusat di laut 8 kilometer sebelah tenggara Kota Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua.
Laman resmi BMKG melaporkan, gempa dengan kedalaman 20 kilometer itu dilaporkan terjadi pada Minggu (13/3/2022) sekira pukul 01.13 WIB.
Dengan lokasi koordinat 1.53 LS - 134.22 BT.
Getaran gempa dirasakan di sekitar wilayah Ransiki dengan skala II-III MMI.
Satu hari sebelumnya atau Sabtu (12/3/2022), BMKG juga melaporkan gempa bumi di sekitar Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Gempa bumi yang tercatat pada Sabtu (12/3/2022) sekira pukul 12.31 WIB memiliki 5,3 magnitudo dengan koordinat 7.19 LS 105.98 BT.
Baca juga: BMKG Sebut Ada 6 Kali Gempa Bumi Susulan di Lebak Banten, Tak Berpotensi Tsunami
Baca juga: BMKG Umumkan Gempa Bumi 5,3 Magnitudo Terasa Hingga Pelabuhan Ratu Sampai Serpong
Laman resmi bmkg.go.id mencatat jika pusat gempa berada di laut 41 kilometer barat daya Kecamatan Bayah dengan kedalaman 10 kilometer.
Meski demikian, getaran gempa dirasakan hingga Pelabuhan Ratu dan Bayah dengan skala III-IV MMI.
Kemudian Kota Tangerang dengan skala II MMI.
Kota Sukabumi dan wilayah Munjul dengan skala II-III MMI.
Wilayah Malingping dan Cinangka dengan skala III-IV MMI.
Lebak dan Panggarangan dengan skala III MMI. Wilayah Tanara dan Anyer dan Cianjur dengan skala II-III MMI.
Serta wilayah Serpong, Tangerang dengan skala II MMI.
Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Oleh karena itu, skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.
Baca juga: Pasaman Barat 2 Kali Diguncang Gempa Bumi, Terasa Hingga Pariaman, Warga Berhamburan Keluar
Baca juga: GEMPA Bumi 5,5 Magnitudo Guncang Banten dan Sekitarnya Jumat Sore, tak Berpotensi Tsunami
Saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.
Berikut urutannya:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan
barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
Baca juga: Gempa Bumi Guncang Pangandaran Jawa Barat saat Tahun Baru Imlek
Baca juga: Gempa Bumi 7,5 Magnitudo NTT Terasa Hingga Makassar, BMKG Minta Sulteng Waspada
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
TIPS Menghadapi Gempa Bumi
Berikut tips dari BMKG saat menghadapi gempa bumi.
SEBELUM Terjadi Gempabumi
A. Kunci Utama adalah
Mengenali apa yang disebut gempabumi;
Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempabumi (longsor, liquefaction dll);
Baca juga: Prediksi BMKG: Tanjungpinang dan Bintan Berawan, dan Berpotensi Hujan 3 Hari ke Depan
Baca juga: Gempa Pasaman Barat Telan Korban Jiwa, Pasien Puskesmas Panik Ada Gempa Susulan
Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.
B. Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja
Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempabumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung;
Belajar melakukan P3K;
Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran;
Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
C. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal
Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
D. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempabumi adalah akibat kejatuhan material
Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah
Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi (misalnya lampu dll).
E. Alat yang harus ada di setiap tempat
Kotak P3K;
Senter/lampu baterai;
Radio;
Makanan suplemen dan air.
SAAT Terjadi Gempabumi
A. Jika Anda berada di dalam bangunan
Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll;
Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan;
Baca juga: BREAKING NEWS, Gempa Bumi Guncang Pasaman Barat, Terasa Hingga Nias Selatan
Baca juga: Gempa Saat Karantina, Atta Halilintar Bingung, Aurel Hermansyah Pasrah Dengan Kandungan
Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan
B. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka
Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll
Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah
C. Jika Anda sedang mengendarai mobil
Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran;
Lakukan poin B.
D. Jika Anda tinggal atau berada di pantai
Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
E. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan
Apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
SETELAH Terjadi Gempabumi
A. Jika Anda berada di dalam bangunan
Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib;
Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;
Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K;
Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
B. Periksa lingkungan sekitar Anda
Periksa apabila terjadi kebakaran.
Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik.
Periksa aliran dan pipa air.
Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll)
C. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa
Baca juga: Dampak Gempa Pasaman Barat, 10 Ribu Warga Diperkirakan Mengungsi, Terparah di Nagari Kajai
Baca juga: 124 Gempa Susulan Terjadi di Pasaman Barat hingga Minggu (27/2) Pukul 06.00 WIB
Karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
D. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa
Kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
E. Mendengarkan informasi.
Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan).
Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
F. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi
G. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdo'a kepada Tuhan YME demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.(*/TribunBatam.id)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Gempa Bumi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/gempa-bumi-ransiki-papua.jpg)