BATAM TERKINI

PENGAKUAN Wisman Asal Singapura Setelah Bisa Kunjungi Batam Lewat Travel Bubble

Hingga tanggal 13 Maret 2022, sudah ada sekitar 126 wisman yang masuk ke Kota Batam melalui Pelabuhan Nongsapura. Begini pengakuan wisman tersebut.

TRIBUNBATAM.id/ARGIANTO DA NUGROHO
Wisatawan mancanegara asal Singapura datang ke Batam untuk mengikuti program travel bubble belum lama ini. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Wisatawan mancanegara mengaku senang dapat berkunjung kembali ke Batam setelah dua tahun lamanya akses masuk dibatasi akibat pandemi Covid-19.

Hingga tanggal 13 Maret 2022, sudah ada sekitar 126 wisman yang masuk ke Kota Batam melalui Pelabuhan Nongsapura.

Jumlah ini terus bertambah seiring dengan masih beroperasinya kapal Batamfast Batam-Singapura yang berlayar satu trip dalam sehari, setiap hari Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu.

Salah seorang wisman bernama Jason, mengatakan, ia sudah dua kali datang ke Batam sejak kebijakan Travel Bubble dibuka.

Pertama kali, ia datang pada awal mula Travel Bubble diterapkan di Batam.

"Saya sudah mengenal Batam 20 tahun lamanya. Saya punya saudara di sini. Tetapi ketika travel bubble masih dibatasi kawasan Nongsa, saya tidak bisa melihat mereka, hanya video call sambil mengabari kalau saya sudah di sini," ujar Jason sambil menitikkan air mata.

Kedua kalinya, Jason datang ke Batam melalui jalur yang sama, sebagai pegolf asal Singapura. Ia datang bersama rombongan 52 pegolf lainnya dalam program "Wonderful Indonesia Promotion for VTL Sea" dari Kementerian Pariwisata RI.

Baca juga: Aturan Naik Pesawat Terbaru Maskapai Lion Air, Garuda dan Citilink Indonesia Periode 20 Maret 2022

Baca juga: Polsek Bengkong Gesa Capaian Vaksinasi Corona Batam, Klaim 1.000 Dosis Vaksin Dalam Sepekan

Pada kedatangan kedua ini, Jason mengaku senang, karena bisa berkunjung ke tempat-tempat lainnya di Batam, tidak hanya kawasan Nongsa.

Selain itu, ia juga berterimakasih karena kebijakan bebas karantina yang diterapkan Pemerintah Republik Indonesia memudahkan dirinya sebagai wisatan untuk berkunjung ke Batam.

Ketika ditanya apa yang paling dirindukan dari Batam, Jason menjawab paling menantikan cita rasa makanan yang khas di Batam.

Makanan favoritnya di Batam selama ini adalah Ayam Penyet dan Nasi Padang.

"Memang di Singapura juga ada, tapi di Batam rasanya berbeda. Teman saya bahkan ada yang sengaja bawa pulang nasi padang bungkus untuk dibawa ke Singapura," ujarnya.

Ia mengatakan, sepulangnya kembali ke Singapura, akan mengajak lebih banyak orang lagi untuk berkunjung ke Batam.

"Mei saya akan datang lagi ke Batam, bawa banyak orang. Kami akan kabarkan kepada teman-teman kami di Singapura bahwa berwisata di Batam sudah aman," tambah Jason.

Sementara itu, Ketua Nongsa Sensation, Anddy Fong, bersyukur, sejak Travel Bubble dibuka, sudah ada beberapa turis yang masuk ke Batam.

Meski jumlahnya tidak membludak secara signifikan, namun menurut Anddy, lebih baik daripada tidak ada sama sekali.

"Lebih baik daripada nol. Kami juga bersyukur sampai saat ini belum ada yang ditemukan terpapar Covid-19 di Batam," ujar Anddy.

Ia menilai, pemerintah sudah cukup baik menjalankan skema Travel Bubble ini.

Belum lagi, saat ini Pemerintah Provinsi Kepri tengah mendesak Pemerintah Pusat untuk menerapkan diskresi-diskresi lainnya dalam aturan masuk wisman ke Batam dan Bintan.

Di antaranya, pemerintah daerah mendorong agar kebijakan Visa on Arrival bagi 23 negara bisa diterapkan di Kepri sebagaimana Bali.

Kemudian, pemerintah meminta agar bubble pariwisata diperluas hingga ke wilayah lainnya seperti karimun. Selanjutnya, diskresi dalam pemeriksaan tes Covid-19 yang dijalankan wisman pun diharapkan semakin dipermudah.

"Kami sangat mendukung upaya pemerintah ini. Sebab sudah ada beberapa turis dari negara lainnya juga yang ingin berwisata ke Batam," tambah Andy. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
 

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved