NATUNA TERKINI
Warga Natuna Ricuh saat Berburu Minyak Goreng, Rela Antre Sejak Pagi
Keberadaan minyak goreng di Natuna jadi buruan warga. Mereka bahkan rela antre berjam-jam untuk mendapatkannya.
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Warga Natuna rela mengantre berjam-jam hanya untuk membeli minyak goreng.
Mereka bahkan harus berdesak-desakan.
Saat desakan terjadi, tak sedikit dari mereka yang mengabaikan protokol kesehatan.
Bahkan sempat terjadi ricuh akibat saling serobot oleh emak-emak untuk mendapatkan kebutuhan minyak goreng dengan harga murah.
Tak jarang saat kejadian, terdengar suara teriakan dari salah seorang masyarakat.
"Saya dulu pak, saya duluan yang datang," teriak warga, Senin (21/3/2022).
Kegaduhan ini terjadi diakibatkan tidak adanya aparat keamanan dari pihak kepolisian yang berjaga.
Baca juga: Inilah Misteri Langkanya Minyak Goreng yang Dibongkar Mendag ke Komisi VI DPR saat Rapat Kerja 6 Jam
Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Minta Warga Tidak Panic Buying Soal Minyak Goreng
Kejadian ini terjadi di Toko Devon, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna.
Toko ini merupakan salah satu grosir yang mendistribusikan minyak goreng dengan harga Rp 15 ribu per liter.
Ririn pemilik toko Devon, sangat menyayangkan kejadian tersebut.
Dia mengaku bahkan anak buahnya yang bekerja saat itu mendapatkan caci-maki dari masyarakat yang tidak kebagian minyak goreng.
"Tadi sempat ricuh bang, itu karena tak ada yang mengamankan dari kepolisian. Biasanya ada yang jaga, tapi kali ini tidak dijaga. Padahal toko (grosir) lain ada yang jaga tapi di tempat kami tidak ada, tadi sempat ricuh gegara tak ada polisi," kata Ririn kepada Tribunbatam.id, Senin (21/3/2022).
Mengingat terbatasnya minyak goreng yang disuplai ke Natuna, Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna menetapkan kebijakan bahwa satu Kartu Keluarga (KK) hanya mendapatkan 5 liter minyak goreng yang dijual dengan harga Rp 75 ribu per liter.
Namun, masyarakat keberatan atas kebijakan yang menggunakan KK tersebut dalam pembelian minyak goreng.
Baca juga: Minyak Goreng Curah di Batam Langka Saat Harga Migor Kemasan Naik, Ini Langkah Pemko
Baca juga: REAKSI Bareskrim Polri Rencana Mendag Umumkan Calon Tersangka Mafia Minyak Goreng Hari Ini
Lela (47), salah seorang warga, menuturkan kebijakan memberikan KK ke petugas untuk mendapatkan minyak goreng dianggap berlebihan. Padahal minyak goreng yang didapat hanya 5 liter dengan harga Rp 75 ribu per KK.
"Apa gunanya KK dikumpulkan. Kita takut disalahgunakan karena ini juga mau Pemilu," tegas Lela.
Saat ini, stok minyak goreng yang ada di Kabupaten Natuna sebanyak 21 ton. Seluruh stok tersebut tersedia di enam toko atau grosir, yaitu toko Caisar, Devon, Primart, Toko Ujang, Toko Ayong, dan Toko Cuangho
Stok minyak goreng tersebut diperkirakan akan bertahan hingga lima hari ke depan. Masyarakat dijatah 5 liter per KK.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkopum) Natuna, Marwan Syahputra menjelaskan permintaan fotokopi KK diterapkan agar tidak terjadi pembelian yang ganda di toko lainnya. Namun saat ini petugas belum ada memasukkan datanya di komputer.
"Sesuai kesepakatan, per liter Rp15 ribu. Kalau pakai KK untuk mencegah pengambilan dengan orang yang sama," kata Marwan Syahputra.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Terbaru, Stok Kini Melimpah tapi Harganya Naik Usai HET Dicabut Pemerintah
Baca juga: Harga Minyak Goreng Hari Ini di 34 Provinsi, Termasuk Kepulauan Riau
Kerumunan masyarakat terjadi tidak hanya pada satu grosir, namun juga terjadi di lima grosir lainnya. Dikhawatirkan cluster baru penyebaran Covid-19 akan terjadi akibat kejadian ini.
Hingga saat ini, jumlah pasien positif Covid-19 di Natuna sebanyak 115 orang. Pasien yang diisolasi di RSUD Natuna sebanyak 2 orang, Isolasi terpadu Lanud RSA sebanyak 1 orang, dan yang mandiri sebanyak 112 orang.(TribunBatam.id/Muhammad Ilham)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Natuna