BATAM TERKINI
Kepala BNPB Letjend TNI Suharyanto Ungkap Kondisi Covid-19 Nasional, Sebut Nama Varian Baru
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjend TNI Suharyanto mengungkapkan kondisi covid-19 secara nasional saat kunker ke Batam.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengungkapkan kondisi covid-19 secara nasional saat kunker ke Kantor Walikota Batam.
Menurutnya, kasus Covid-19 di seluruh Indonesia memang sudah terjadi penurunan yang cukup signifikan.
Namun demikian, Covid-19 sudah tidak ada di negara Indonesia, bahkan di negara lain kasusnya sedang tinggi.
Seperti Hongkong dan Inggris lantaran adanya varian baru.
"Nama virus varian baru tersebut adalah bravo alfa. Ternyata di Indonesia juga masuk," katanya.
Ia melanjutkan tingkat kematian di Inggris cukup tinggi. Rata-rata yang meninggal adalah kaum lansia dan sudah vaksin. Meskipun vaksinnya baru sekali.
"Kasus Covid-19 ini yang beredar 20 persennya dari varian baru. Cuma kita rendah tingkat kematiannya daripada Inggris dan Hongkong," katanya.
Bahkan, kata dia, China saat ini sedang mengalami lockdown. Sebanyak 17 Provinsi di lockdown sementara di Eropa sedang longgar.
"Kita sebagai aparat negara harus waspada," katanya.
Baca juga: Jumlah Kasus Aktif Covid-19 di Batam Tersisa 56 Orang, Tiga Kecamatan Zero Kasus
Baca juga: Masuk Singapura Tanpa Karantina, Penggunaan Masker Opsional di Luar Ruangan
Ia mengimbau warga Batam jangan lengah dan sepele lantaran kasus sudah menurun.
Lantaran kasus di Indonesia sama seperti India, vaksin tinggi kematiannya rendah.
"Siapapun tak bisa menjamin apakah kedepan ada varian baru. Saya sekarang sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 nasional sekarang ini berat sekali. Kami saja mau bagi masker, tapi kami bertanya, dilakukan atau tidak," katanya.
Tak hanya itu, perhelatan MotoGP Mandalika beberapa waktu lalu, menyisakan beragam cerita yang menarik, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan yang terus dibahas oleh masyarakat Indonesia.
"Perhelatan MotoGP Mandalika kemarin, adalah satu tugas berat bagi kami, terutama saat menegakkan protkes," ujarnya saat kunjungannya ke Kantor Pemko Batam, Kamis (24/3/2022) pagi.
Mengenai penegakkan protkes, Suharyanto juga mengkritisi tentang penonton terutama bagi mereka yang berada di bangku VIP. Pada perhelatan MotoGP, ia menyoroti keengganan para penonton VIP dalam menggunakan masker, dimana diketahui bahwa harga tiket untuk bagian VIP MotoGP Mandalika mencapai harga Rp15 juta untuk bagian Premier Class.
Kemudian kelas Deluxe Class dibanrol dengan harga Rp10 juta selama tiga hari, dilansir dari situs melalui Xplorin.id, injourney.id, Tiket.com, MyPertamina, Alfamart dan Indomaret.
"Dengan harga yang segitu, maka kesimpulannya mereka yang berada di bagian VIP bisa dikatakan memiliki uang lebih, dan berpendidikan," katanya.
Pihaknya mengaku, penegakkan protkes di lokasi sudah dilaksanakan seminggu sebelum MotoGP dimulai. Bahkan, para petugas BNPB dan Satgas kerap melaksanakan razia masker, serta membagikan masker bagi setiap pengunjung yang datang.
"Namun saat itu, petugas Satgas tidak bisa berbuat banyak. Kita mau tegur dengan suasana yang sangat ramai begitu juga tampaknya sia-sia," katanya.
Suharyanto juga mengingatkan, saat ini Covid-19 belum sepenuhnya menghilang di Indonesia. Kementerian Kesehatan diakuinya telah mengumumkan varian Covid-19 Bravo Aplha II yang telah masuk ke Indonesia, dan dari perkembangan kasus saat ini, sebanyak 20 persen terdeteksi terpapar varian terbaru dari Eropa ini.
Walau demikian, ia juga mengakui dengan adanya varian baru ini tingkat pertumbuhan kasus di Indonesia memang mengalami penurunan, dikarenakan target vaksinasi yang sangat pesat.
"Tapi ingat, turunnya kasus ini bukan berarti kita bebas. Sekali lagi saya ingatkan, tetap tegakkan protkes di lapangan minimal menggunakan masker saat berada di luar rumah," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)
