SEJARAH DUNIA

Begitu Bencikah Adolf Hitler ke Yahudi hingga Terjadinya Holocaust?

Bericara Adolf Hitler tak bisa lepas dari Nazi Jerman dan peristiwa Holocaust. Di banyak literasi disebutkan bagaimana kebencian Hitler ke Yahudi

Nypost via intisari online
Para korban Holocaust - Begitu Bencikah Adolf Hitler ke Yahudi hingga Terjadinya Holocaust? 

Pada akhir perang, dia dan banyak tentara Jerman lainnya, tidak bisa melupakan kekalahan Kekaisaran Jerman.

Komando tentara Jerman menyebarkan mitos bahwa tentara tidak kalah perang di medan perang, tetapi karena mereka telah dikhianati.

Tentara Jerman kalah karena "tikaman dari belakang", demikian sebutannya saat itu.

Baca juga: 2 Alasan AS Kerap Bela Yahudi, Bukan Rahasia Umum Amerika dan Israel Punya Kedekatan Lebih!

Baca juga: Gegara Kritik LGBT & Yahudi, Mahathir Mohamad Dicap Lembaga Ini Ekstremis Paling Berbahaya !

Hitler percaya pada mitos itu, bahwa Yahudi dan komunis telah mengkhianati negara.

Dengan menyalahkan orang-orang Yahudi atas kekalahan tersebut, Hitler menciptakan musuh stereotipe.

Pada 1920-an dan awal 1930-an, negara yang kalah masih dalam krisis ekonomi besar.

Menurut Nazi, mengusir orang-orang Yahudi adalah solusi dari masalah di Jerman.

Pesan politik ini dan janji untuk membuat Jerman kuat secara ekonomi kembali memenangkan pemilihan umum Hitler pada tahun 1932.

Setelah dia berkuasa, hukum dan tindakan keji terhadap orang Yahudi terus meningkat.

Dan itu berakhir holocaust: pembunuhan yang diklaim merenggut enam juta nyawa orang Yahudi Eropa.

Dampak Holocaust

Holocaust baru dapat dihentikan pada 1945, ketika Jerman kalah dalam Perang Dunia II dan Hitler melakukan bunuh diri.

Baca juga: Mengenal Sejarah dan Konflik Israel, Satu-satunya Negara Yahudi di Dunia

Kejahatan kemanusiaan ini menimbulkan dampak yang sangat hebat, terutama pada orang-orang Yahudi.

Antara 1941-1945, Nazi Jerman secara sistematis telah membunuh sekitar enam juta orang Yahudi di seluruh Eropa.

Jumlah korban tersebut adalah setara dua pertiga populasi Yahudi di Eropa saat itu, di mana lebih dari satu juta dari mereka yang tewas adalah anak-anak.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved