WAWANCARA EKSKLUSIF
bright PLN Batam Ungkap Cara Atasi Defisit Listrik
Menurut bright PLN Batam, pemadaman listrik tersebut terjadi dikarenakan gangguan pada salah satu unit pembangkit listrik. Apa solusinya?
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Fenomena pemadaman bergilir masih menjadi kekhawatiran masyarakat Kota Batam apalagi menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.
Menurut bright PLN Batam, pemadaman listrik tersebut terjadi dikarenakan gangguan pada salah satu unit pembangkit listrik.
bright PLN Batam juga menjelaskan lebih dalam terkait penyebab tersebut dan apa langkah PLN Batam selanjutnya terkait antisipasi secara jangka panjang penyediaan listrik di Kota Batam.
Perbincangan seputar pelayanan listrik tersebut dirangkum dalam acara Tribun Podcast (Tripod) bertajuk "Eksistensi Pelayanan Listrik di Kota Batam", Senin (28/3/2022).
Podcast ini dihadiri dua narasumber dari bright PLN Batam, yaitu Corporate Secretary Hamidi Hamid (HH) dan GM Service Business Unit Ahmad Syauki (AS).
Berikut petikannya:
Beberapa waktu lalu terjadi pemadaman listrik di Batam, apa penyebabnya?
HH: Iya, memang dua minggu belakangan ini kami mengalami sedikit gangguan pada unit pembangkit. Kerusakan terjadi di power turbin sekitar tanggal 19 Februari 2022 lalu.
Hal ini berdampak pada defisit daya sampai 25 megawatt sehingga kami terpaksa melakukan pemadaman bergilir.
Apakah sekarang kerusakan itu sudah bisa ditangani?
HH: Kamis sedang berusaha. Tapi karena perbaikannya membutuhkan suku cadang dari luar negeri, maka harus didatangkan dulu.
Itu memerlukan waktu agak lama. Rencananya tanggal 6 April 2022, mudah-mudahan selesai.
Baca juga: PEMBUNUHAN DI BATAM - Seorang Pria Tewas Bersimbah Darah di Bengkong Dalam, Jadi Tontonan Warga
Baca juga: Pemerintah Wajibkan Bayi Baru Lahir Pakai BPJS Kesehatan, Begini Cara Mengurusnya
Apakah ada penyebab lain terjadinya defisit?
HH: Selain karena pembangkit yang rusak, kami juga mencatat adanya kenaikan beban yang cukup signifikan. Untuk Januari ini, kenaikan sampai 11 persen dari tahun sebelumnya.
Kami tidak memprediksi sampai segitu. Hal ini mungkin dikarenakan semakin meningkatnya aktivitas masyarakat karena pelonggaran kegiatan usai pandemi Covid-19 menurun.