WAWANCARA EKSKLUSIF

bright PLN Batam Ungkap Cara Atasi Defisit Listrik

Menurut bright PLN Batam, pemadaman listrik tersebut terjadi dikarenakan gangguan pada salah satu unit pembangkit listrik. Apa solusinya?

TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami
Tribun Podcast (Tripod) bertajuk "Eksistensi Pelayanan Listrik di Kota Batam", Senin (28/3/2022) dihadiri dua narasumber dari bright PLN Batam, yaitu Corporate Secretary Hamidi Hamid (HH) dan GM Service Business Unit Ahmad Syauki (AS). 

Biasanya tergantung cuaca juga. Kalau cuaca panas bisa naik beban sampai 5-6 persen.

Berapa jumlah pelanggan dan komposisi penggunaan listriknya?

AS: Pelanggan kami 430 ribu, terdiri dari rumah tangga yang komposisinya 80 persen, sisanya bisnis, industri, pemerintahan dan sosial. Kalau secara KWH (kilowatt per hour), penggunaan dominan rumah tangga 50-60 persen, sedangkan 40 persen bisnis dan industri.

Evaluasi kami, kenaikan banyak terjadi untuk di rumah tangga dan industri. Dua sektor ini saling sejalan.

Kalau kondisi jaringan milik PLN Batam sendiri bagaimana?

HH: Kami ada jaringan transmisi SUTT 150, dan juga jaringan distribusi 20kV. Untuk transmisi SUTT di daerah-daerah biasanya kita lihat mana yang tingkat potensi petirnya tinggi.

Di situ kita perkuat, kita gunakan penangkal petir, dengan konsultan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Itu diukur secara rutin oleh teman-teman tim pemeliharaan. Selain grounding, kita juga lakukan pemeliharaan konduktor, kita cek apakah ada percikan api.

Termasuk pohon-pohon juga kita kondisikan jangan sampai terlalu tinggi supaya nggak ada gangguan.

AS: Kalau jaringan distribusi Alhamdulillah, keandalanya di atas rata-rata, setara dengan jaringan listrik di Surabaya. Sebanyak 90 persennya kita pakai underground(kabel bawah tanah), berbeda dengan Bintan yang didominasi kabel udara yang rentan gangguan.

Apa upaya bright PLN Batam dalam mengatasi gangguan yang mengakibatkan pemadaman bergilir ini?

HH: Kami berusaha secara maksimal agar sekarang dan hari akan datang tidak terjadi defisit dan pemadaman. Pertama kami membangun pembangkit listrik baru di kawasan Baloi.

Total kapasitasnya 30 megawatt, sebanyak empat unit. Kedua, kami berusaha memanfaatkan access power dari IUPTL yang di Batam, jumlahnya ada empat unit juga.

Saat ini sudah ada 2 hingga 5 megawatt yang masuk ke jaringan kita.

Mudah-mudahan ke depannya kerjasama ini bisa menambah 3-4 megawatt lagi. Selain itu, ada unit-unit kecil berkapasitas 3-4 megawatt yang masih mengalami gangguan dan sedang dalam proses pemeliharaan. Kami harap itu juga segera masuk sistem.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved