HUMAN INTEREST
Tangis Nopriani Pecah Terbayang 3 Anaknya di Batam, Ditangkap Polisi Karena Pencurian
Tangis Nopriani pecah. Ia terbayang tiga anak yang menunggunya di Batam. Apalagi si kecil yang usianya baru 3 minggu. Ia kini tersangkut kasus hukum
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
Nopriani dan Alamsyah lantas bertolak dari Batam menuju Bintan menggunakan Kapal Roro.
Sesampainya di Tanjunguban, suaminya mulai mengincar salah satu swalayan di sana.
Setelah target didapat, yakni Swalayan Aneka di Tanjunguban, suaminya pun beraksi dengan modus berbelanja dengan membawa tas.
Sementara Nopriani diminta menunggu di mobil. Saat itu ia ketakutan.
Di lokasi pertama, aksi Alamsyah ketahuan. Dia pun buru-buru masuk ke dalam mobil dan lantas kabur menuju Kota Tanjungpinang.
Nopriani semakin ketakutan.
Ia sempat meminta sang suami mengurungkan niatnya dan kembali pulang ke Batam.
Akan tetapi suaminya tidak mau. Malah mengajaknya menuju Tanjungpinang untuk melancarkan aksinya lagi.
"Jadi ketika ketahuan, saya sudah bilang kepada suami untuk pulang ke Batam saja atau menurunkan saya di Tanjunguban supaya bisa balik ke Batam menjumpai anak-anak saya. Tapi suami saya tidak mau dan membawa ke Tanjungpinang," ucapnya.
Sesampainya di Km 16 Kecamatan Toapaya suaminya melancarkan aksinya lagi dan berhasil mengambil sejumlah barang.
Tak puas, mereka kemudian menuju Kota Tanjungpinang. Di sana suaminya melancarkan aksinya ke Swalayan Kencana, Pinang Busana dan Trendshop.
Di dalam mobil, istrinya pun mulai cemas dan hanya bisa pasrah saat suaminya melakukan aksi pencurian di beberapa toko di Tanjungpinang.
Setelah berhasil melakukan pencurian, dan membawa beberapa barang curian di dalam mobil yang dirental, mereka berencana balik menuju Pelabuhan Roro Tanjunguban untuk pulang.
Di sana, pihak kepolisian ternyata sudah menunggu mereka dari hasil laporan pemilik swalayan Aneka. Suami istri itu pun ditangkap.
"Ketika kami ditangkap polisi, pikiran saya hancur dan sangat mengkhawatirkan kondisi anak-anaknya saya," ucapnya.