BATAM TERKINI
Warga Batam Telantar di Johor, Penumpang Membludak Kapal Dibatasi
Warga Batam yang sedang berada di Johor tertahan di Johor Malaysia karena tak kebagian kapal tujuan Batam akibat tiket habis hingga sebulan mendatang.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Bagi Anda warga Batam yang ingin melakukan kunjungan singkat menuju Malaysia lewat Johor Bahru, sebaiknya mengurungkan niat sampai akhir Lebaran.
Anda bisa telantar tak bisa kembali ke Batam karena tiket kapal sudah habis hingga satu bulan ke depan.
Kondisi ini diperkirakan juga akan mempersulit ribuan pekerja migran Indonesia (PMI) yang hendak mudik lewat Batam.
Jumlah kapal yang berlayar dari Johor ke Batam hanya satu kapal sehari.
Dua pelabuhan berlaku genap ganjil.
Setiap tanggal ganjil dari Pelabuhan Pasir Gudang dan setiap tanggal genap dari Stulang Laut.
Sudah ada WNI asal Batam yang saat ini telantar di Johor.
Di antaranya Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia (Aspabri) Kepulauan Riau, Surya Wijaya dan General Manager Batam View Anddy Fong.
Surya yang berangkat ke Johor bersama rombongan agen travel pada tanggal 4 April 2022 lalu untuk promosi pariwisata selama dua hingga tiga hari.
Baca juga: BERI Motivasi, Wakapolda Kepri Tinjau Vaksinasi di Pusat Perbelanjaan Batam
Baca juga: SELAMA 2 Tahun Beroperasi, RSKI Galang Sudah Rawat 21.494 Pasien, Kini Tersisa 63 Orang
Namun, hingga Kamis (7/4/2022) kemarin, ia tidak bisa pulang ke Batam karena seluruh tiket kapal sold out.
“Sampai 2 Mei tiket sudah habis,” katanya.
Menurut informasi yang ia dapatkan, tiket kapal habis karena jumlah pelayaran sangat terbatas, hanya satu trip per dua hari.
Selain itu, kapal yang berkapasitas 150 tempat duduk itu, sudah dipesan 100 seat oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia untuk pemulangan PMI.
“Hanya ada 50 seat untuk penumpang umum. Jumlah itu tak cukup untuk jumlah penumpang yang naik drastis,” katanya.
Kondisi ini memaksanya untuk menambah waktu menginap 20 hari lagi di Johor. Surya sangat menyesalkan hal tersebut. Surya juga khawatir limit visanya habis atau overstay.