Belasan Salib di Makam Sei Temiang Batam Hanyut Terbawa Aliran Air saat Banjir
Pantauan Tribunbatam.id, setidaknya ada belasan salib yang sudah berpindah tempat dari posisi awalnya dari makam Sei Temiang ke jalan, Selasa (14/2)
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah salib di pemakaman Kristen, TPU Sei Temiang Batam, Provinsi Kepri hanyut terbawa air saat pemakaman banjir, Selasa (12/4/2022).
Dari pantauan Tribunbatam.id, setidaknya ada belasan salib yang sudah berpindah tempat dari posisi awalnya.
Kondisi salib itu sebagian masih utuh, sebagian lagi rusak.
Untuk salib yang masih utuh ada lima, posisinya disandarkan di batang pohon yang ada di jalan.
Nama di salib tersebut masih sangat jelas terlihat, jika pengendara melintas dari arah Sekupang menuju Batuaji.
Selain lima salib yang masih utuh, ada belasan salib yang kondisinya sudah rusak, atau patah dan dibiarkan terletak di jalan.
Belasan salib ini hanyut saat hujan deras turun dan mengakibatkan banjir di area pemakaman Kristen.
Ada pun penyebab banjir ini, lantaran gorong-gorong yang ada di jalan lama Jalan Diponegoro, sudah tertanam dan kondisinya sangat kecil.
Baca juga: Kondisi Makam Pasien Covid-19 di Batam, Kerap Terendam Banjir saat Hujan Deras
Baca juga: Video Antrean Pemakaman Jenazah Covid-19 Batam di TPU Sei Temiang
Bukan hanya sekali, setiap kali hujan deras turun, area lahan pemakaman Kristen di Sei Temiang jadi langganan banjir.
Ketinggian air bisa mencapai 1 meter atau sepinggang orang dewasa.
Diketahui, sebelum jadi lahan pemakaman, tanah di area pemakaman Kristen ini merupakan lahan resapan air atau rawa.
Namun karena semakin terbatasnya lahan pemakaman, lokasi rawa tersebut terpaksa digunakan untuk pemakaman.
Sebelumnya Thomas, pengurus Yayasan Sinar Dian yang mengelola pemakaman Kristen menjelaskan, ketika hujan deras turun, air dari pemakaman Budha dan sebagian pemakaman Muslim mengalir ke daerah tersebut.
"Memang sudah dibuat saluran drainase induk, namun karena tidak lancarnya air keluar. Maka air tertahan dan pemakaman banjir," kata Thomas.
Pihaknya sudah melaporkan hal tersebut ke pemerintah sebagai pengelola lahan pemakaman.
(Tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google