BATAM TERKINI

LOKASI Makam Langganan Banjir, 2 Pemuda Asal Toraja Perbaiki Makam Ayah di TPU Sei Temiang Batam

Dua pemuda asal Toraja memperbaiki makam sang ayah di TPU Sei Temiang Batam karena lokasi makam menjadi langganan banjir jika hujan tiba.

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing
Dua pemuda asal Toraja memperbaiki makam sang ayah di TPU Sei Temiang Batam karena lokasi makam menjadi langganan banjir jika hujan tiba. 

“Iya begitulah pak. Infonya lokasi ini sering banjir, apalagi yang khusus makam ayah kami ini,” ujar Natan pekuburan Sei Temiang.

Di wajah Natan terlihat raut keheningan menatap kuburan sang ayah. 

Sebenarnya Natan tidak tengah melihat rumah terakhir sang ayahnya (Alm) tenggelam banjir.

Namun ia tak bisa berbuat banyak lantaran satu komplek TPU kawasan khusus covid-19 agama Kristen merupakan daratan rendah. 

Melihat kondisi liang kubur sang ayah yang sering tenggelam banjir, Natan pun berupaya memperbaikinya dengan memasangi batu bata dan menambah coran semen pasir ke sekeliling makam.

Dengan dibantu sang adik, kedua putra Alm Yulius Tayo ini tampak berjibaku mengaduk semen. Ada yang mengangkat pasir, merapikan pinggiran liang dan menyusun batu bata. 

Satu persatu pekerjaan itu dilakukan mereka sepanjang hari, sejak pagi tadi hingga siang hari. 

Kondisi air berlumpur yang ada disekeliling liang kubur tak menyurutkan semangat dua pemuda ini. 

Kaki dan tangan mereka pun penuh lumpur, baju yang dikenakan terlihat kotor. Bercakan lumpur air dalam pengerjaan itu tak terhindarkan. 

Siang itu, Natan beruntung, cuaca cukup mendung sehingga ia dapat bekerja lebih keras. Namun begitu, guyuran keringkan tetap membasahi bajunya. 

Natan mengaku rela datang jauh dari Kalimantan hanya untuk memperbaiki kuburan sang ayah. Ia menyempatkan waktu sekaligus untuk melakukan ziarah.

“Kalau saya kerja di Kalimantan bang. Saya sudah bekerja disana. Sengaja datang ke Batam mau perbaiki kuburan bapak. Miris lihatnya, sering terendam banjir,” ujar Natan sembari mengaduk semen. 

Sementara sang adiknya, turut merapikan coran pasir keliang kubur. Memperbaiki kuburan sang ayah, dua pemuda terlihat solid. 

Menurut dia, makam sang ayah harus dirawat dan dijaga. Apalagi makam merupakan tempat terakhir peristirahatan sang almarhum. 

“Ini tempat terakhirnya bang. Setidaknya terawat lah. Jangan sampai seperti tak terurus,” ucapnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved