BATAM TERKINI
PEMBAYARAN Insentif Dicicil dan tak Lancar, Nakes RSKI Galang Minta Pengertian Pemerintah
Sejumlah nakes di RSKI Galang Batam mengaku belum menerima insentif secara full. Bahkan, ada yang baru dibayar dua bulan saja.
Penulis: Beres Lumbantobing |
BATAM, TRIBUNBATAM.id- Permasalahan insentif tenaga kesehatan (Nakes) di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang tak kunjung terselesaikan.
Sistem pembayaran insentif sudah mulai tak teratur. Sejumlah Nakes di sana mengeluhkan insentif persoalan insentif yang seharusnya mereka terima.
“Iya pak, belum semua kami terima. Sudah sejak bulan September lalu. Kami gak tau alasannya kenapa dan nyangkut dimana,” ujar seorang perawat di RSKI Galang yang namanya enggan disebutkan, Minggu (17/4/2022).
Kata dia, ada sejumlah Nakes di RSKI Galang belum menerima insentif secara full. Padahal, itu merupakan hal yang wajib mereka terima sebagaimana mestinya.
“Kami ada sekitar 10-an orang yang belum terima, seperti saya insentif bulan Oktober dan November belum. Tapi bulan Desember dan Januari sudah. Kemudian Mulai Februari sampai April ini belum. Jadi ini sistemnya agak membingungkan sekarang,” ujar dia kesal.
Baca juga: Sosok Wanita Dibalik Tewasnya Seorang ASN, Kasatpol PP Tersangka Pembunuhan Berencana
Baca juga: Kunjungi Pulau Sekatung, Bupati Natuna Semangati Prajurit TNI yang Bertugas
Tidak hanya dia, beberapa Nakes lainnya mengaku mengalami hal yang sama, heran dengan kebijakan insentif saat ini yang tak kunjung diterima.
Menurut dia, keterlambatan insentif Nakes sering terjadi di RSKI Galang.
Termasuk pada awal tahun lalu juga terjadi hal yang sama mengalami keterlambatan.
Ia mengharapkan pemerintah dapat segera menyelesaikan persoalan yang dihadapi para Nakes di RSKI Galang.
Bahkan ia membeberkan besaran gaji insentif yang diterima Nakes di RSKI.
Ia menyebutkan untuk besaran insentif yang diterima Naker dokter Rp.10,5 juta. Kalau nakes perawat dan bidan Rp. 7,5 juta.
Seorang perawat Almu mengaku sejak bertugas di RSKI Galang pada tahun 2020, pembayaran insentif memang sering mengalami keterlambatan.
“Awal-awalnya memang lancar, kemudian sempat dibayar pertiga bulan. Lalu ini sudah enam bulan. Ibarat dirapel gito,” tuturnya.
Ia menyebutkan Nakes di RSKI sedikitnya ada berjumlah 50 orang. Dan itu diakomodir manajemen RSKI secara maksimal. Mulai dari konsumsi kesehatan, makanan dan lainnya. (TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing)