KEPRI TERKINI
Minyak Goreng Sampai Tembakau Picu Inflasi Kepulauan Riau April 2022
Kepala Tim Pengendali Inflasi Daerah Kepulauan Riau (TPID Kepri) memprediksi tingkat inflasi Mei 2022 berkurang.
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatatmencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepulauan Riau (Kepri) secara bulanan mengalami inflasi sebesar 1,09 persen (mtm) pada April 2022.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan Maret 2022 yang mengalami inflasi sebesar 0,68 persen (mtm).
Pada saat yang sama, IHK Nasional juga tercatat mengalami inflasi sebesar 0,95 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,66 persen (mtm).
Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan Kepri pada April 2022 mengalami inflasi sebesar 4,28 persen (yoy), atau meningkat dibandingkan Maret 2022 sebesar 3,24 persen (yoy), dan berada di atas rentang sasaran inflasi Nasional sebesar 3 ± 1 persen (yoy).
Kepala TPID Provinsi Kepulauan Riau, Musni Hardi K. Atmadja mengatakan, inflasi terutama didorong oleh kenaikan harga kelompok bergejolak (volatile food) dan kelompok yang harganya yang diatur oleh pemerintah (administered prices) utamanya minyak goreng dan angkutan udara.
Baca juga: Kenaikan Harga Minyak Goreng dan Cabai Merah Dorong Inflasi di Kepri Maret 2022
Baca juga: INFLASI Tanjungpinang Terendah di 24 Kota IHK di Sumatera, Batam Deflasi 0,48 Persen
Inflasi di Kepri pada April 2022 bersumber dari kenaikan harga komoditas kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Utamanya minyak goreng sejalan dengan kenaikan harga minyak goreng yang mengikuti perkembangan harga CPO di pasar global.
"Sementara kenaikan harga sayur-sayuran seperti bayam dan kangkung yang disebabkan oleh faktor cuaca yang berpengaruh terhadap penurunan pasokan," terang dia, Selasa (10/5/2022).
Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 1,12 persen (mtm) dan 0,83 persen (mtm).
Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan Kota Batam mengalami inflasi sebesar 4,39 persen (yoy), dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 3,39 persen (yoy).
Komoditas utama penyumbang inflasi di Kota Batam adalah minyak goreng, angkutan udara dan bayam.
Sedangkan komoditas penyumbang inflasi di Kota Tanjungpinang adalah minyak goreng, mobil dan bayam.
Memasuki bulan Mei 2022, tekanan inflasi diperkirakan akan berkurang.
Baca juga: Langkah TPID Kepri Tekan Angka Inflasi, Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok
Baca juga: Sumbang Inflasi Terbesar di Batam, Kenaikan Harga Minyak Goreng Bikin Pedagang Menjerit
Namun demikian, menurut Musni, terdapat beberapa risiko inflasi yang perlu diwaspadai, antara lain dampak lanjutan dari kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap kenaikan barang dan jasa lainnya.
Kemudian gangguan cuaca terhadap hasil panen komoditas hortikultura.
Sehubungan dengan hal tersebut, upaya pengendalian inflasi oleh TPID pada Mei akan difokuskan untuk memastikan ketersediaan stok pangan dan BBM.
Menjaga kelancaran distribusi barang, dan memastikan keterjangkauan harga dengan terus memastikan kelancaran aktivitas bongkar muat dan ketersediaan stok bahan pangan, serta optimalisasi kerja sama antar daerah (KAD).
Dalam jangka panjang, diakuinya TPID akan terus mendorong upaya pengendalian inflasi dengan meningkatkan kapasitas produksi lokal melalui penguatan kelembagaan nelayan dan petani, perluasan lahan dan implementasi teknik budidaya yang lebih baik seperti Program Lipat Ganda, program urban farming, dan digital farming kepada petani dan nelayan.
"TPID juga akan terus mendorong pemasaran bahan pangan secara online yang diintegrasikan dengan pembayaran secara digital (QRIS)," paparnya.
BI Sebut Masih Terkendali
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, indeks harga konsumen (IHK) Indonesia pada April 2022 mengalami inflasi sebesar 0,95 persen secara bulanan (month to month/mtm), tertinggi sejak Januari 2017.
Merespons lonjakan harga tersebut, Bank Indonesia (BI) menyatakan, inflasi April kemarin masih tetap terkendali, meskipun seluruh komponen inflasi mengalami kenaikan.
Untuk komponen inflasi inti pada April 2022 tercatat sebesar 0,36 persen secara mtm, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,3 persen.
Jika dilihat berdasarkan komoditasnya, inflasi inti terutama disumbang oleh komoditas kue kering berminyak dan mobil seiring dengan peningkatan harga minyak goreng dan peningkatan mobilitas masyarakat.
Baca juga: Langkah TPID Kepri Tekan Angka Inflasi, Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok
Baca juga: Batam Peringkat 2 Inflasi Tertinggi Se-Sumatera pada November 2021, Nomor 5 Se-Indonesia
"Inflasi inti tetap terjaga di tengah permintaan domestik yang meningkat, didukung stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, dikutip pada Selasa (10/5/2022).
Sementara untuk kelompok volatile food tercatat mengalami inflasi 2,30 persen secara mtm, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,99 persen secara mtm.
Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh inflasi minyak goreng, daging dan telur ayam ras, serta ikan segar seiring dengan penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) pada minyak goreng kemasan, peningkatan biaya pakan, dan kendala kondisi cuaca.
Adapun untuk kelompok administered prices pada April 2022 mengalami inflasi 1,83 persen secara mtm, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,73 persen secara mtm.
Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh inflasi bensin, tarif angkutan udara, dan bahan bakar rumah tangga, seiring dengan penyesuaian harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax, peningkatan mobilitas di tengah pengenaan fuel surcharge oleh maskapai, serta penyesuaian harga elpiji di tingkat eceran.
"Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi berada dalam kisaran sasaran 3,0±1 persen pada 2022," ucap Erwin.(TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri) (Kompas.com/Rully R. Ramli)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Berita Tentang Kepri
Sebagian berita bersumber dari Kompas.com