Apa Itu Penyakit Thalasemia? Langka dan Belum Bisa Disembuhkan
Thalasemia merupakan penyakit keturunan (kelainan genetik), yang disebabkan kelainan sel darah merah dan penyakit ini belum bisa disembuhkan.
Selanjutnya, ciri lain orang dengan penyakit thalasemia ini, wajah tampak terlihat pucat, lemas, memiliki riwayat transfusi darah berulang.
Baca juga: Apa Itu Penyakit Hepatitis? Gejala Hingga Bahayanya, Masyarakat Diminta Waspada
Baca juga: 5 Penyakit Mengintai setelah Lebaran, Sebelum Menyesal Lakukan Ini Sambil Merayakan Idul Fitri
Secara klinis, kata Elvieda ada tiga jenis penyakit thalasemia, yakni penyakit talasemia mayor, talasemia intermedia, dan talasemia minor (trait) atau pembawa sifat.
- Pasien thalasemia mayor memerlukan transfusi darah secara rutin seumur hidup, sebanyak 2 hingga 4 pekan sekali.
Berdasarkan hasil penelitian Eijkman tahun 2012, diperkirakan angka kelahiran bayi dengan talasemia mayor mencapai 20 persen atau 2.500 anak dari total populasi.
- Pasien thalasemia intermedia membutuhkan transfusi darah meskipun tidak rutin.
- Pasien thalasemia minor dapat hidup seperti orang normal secara fisik dan mental.
Orang dengan penyakit talasemia ini tidak bergejala dan tidak memerlukan transfusi darah.
"Sampai saat ini talasemia belum bisa disembuhkan namun dapat dicegah kelahiran bayi talasemia mayor dengan cara menghindari pernikahan antar sesama pembawa sifat, atau mencegah kehamilan pada pasangan pembawa sifat talasemia yang dapat diketahui melalui upaya deteksi dini terhadap populasi tertentu," ujar Elvieda.
Dilansir dari kompas.com, dari segi pembiayaan talasemia, data BPJS Kesehatan tahun 2020 menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Talasemia menempati urutan kelima di antara penyakit tidak menular setelah penyakit jantung, gagal ginjal, kanker dan stroke dengan pembiayaan sebesar Rp. 2,78 triliun di tahun 2020.
Baca juga: APA Itu Penyakit Hemofilia? Simak Gejalanya pada Anak-anak
Baca juga: Terapkan Pola Hidup Sehat, Anya Geraldine Pernah Jalani Operasi Penyakit Ini
Upaya untuk mencegah penyakit thalasemia
Kemenkes pun mengimbau pemerintah, swasta maupun masyarakat untuk berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan serta pengendalian talasemia dengan cara berikut.
- Meningkatkan upaya promotif dan preventif untuk mencegah terjadinya kelahiran bayi dengan talasemia mayor.
Lalu, meningkatkan informasi maupun edukasi kepada masyarakat mengenai skrining atau deteksi dini.
Hal ini perlu dilakukan terutama pada keluarga yang diketahui memiliki riwayat talasemia.