NEWS ANALISIS
Ekonomi Kepri Tumbuh 6,5 Persen, Rp 33, 5 Triliun Uang Tunai Ditarik Selama Ramadhan dan Idul Fitri
Wakil Rektor IV Universitas Riau Kepulauan, Dr Hj Sri Langgeng Ratnasari, SE MM menyebut pertumbuhan ekonomi 6,5 persen di Kepri sangat baik.
Penulis: ronnye lodo laleng |
Sri Langgeng juga mengatakan apabila dilihat dari kebijakan Pemerintah dan juga negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, yang mengijinkan keluar masuknya warganya ke Indonesia juga membawa dampak positif bagi masyarakat Batam dan Kepri khususnya.
"Yang menjadi PR kita adalah tingkatan pelayanannya agar daerah kita tetap menjadi daya tarik bagi masyarakat Singapura dan Malaysia untuk tetap nyaman berkunjung ke Kepri," katanya.
Ia menyarankan kepada Pemerintah Kepri agar segera mengoptimalkan pembelanjaan APBD dan APBN mengingat sejak Maret 2022 kemarin sudah mulai cair pembelanjaan dari anggaran yang ada.
Namun menurutnya, karena bertepatan dengan Lebaran maka ada beberapa hambatan dan belum sempat di belanjakan oleh Pemerintah.
Untuk itu, masih kata Sri, pada Mei 2022 ini, Pemerintah bisa mulai optimalkan pembelanjaannya agar bisa tetap stabil ekonomi Kepri dan Sumatera.
Menurutnya, pembelanjaan APBD dan APBN tersebut bisa dilakukan berupa perbaikan jalan yang rusak dan beberapa fasilitas umum lainnya.
Hal itu bisa menjadi multiplier effect, agar semuanya bisa bergerak.
Semuanya itu bisa menambah kebutuhan tenaga kerja sehingga mereka bisa ikut berbelanja kebutuhan pokok di pasar ataupun minimarket, dan secara otomatis pertumbuhan ekonomi Batam dan Kepri hingga Sumatera tetap tumbuh. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)