Jelang Idul Adha, Tanjungpinang dan Bintan Terancam Krisis Stok Sapi dan Kambing
Ketua Persatuan Pedagang dan Peternak Sapi dan Kambing Bintan Tanjungpinang, Thamrin menyebut, saat ini stok sapi dan kambing menipis
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Kebijakan penghentian sementara sertifikasi karantina hewan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak sapi dan kambing pada beberapa wilayah di Indonesia, berdampak pada ketersediaan daging sapi dan kambing di Tanjungpinang.
Hal tersebut berdasarkan Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan Badan Karantina Pertanian Balai Karantina Pertanian Kelas Kelas I Jambi nomor : S-1097/KR.120/K.24.B/05/2022, pada tanggal 15 Mei 2022.
Sehubungan dengan merebaknya penyebaran penyakit mulut dan kuku khususnya di wilayah Sumatera (Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Aceh, Bangka Belitung), Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi menghentikan sementara pemberian pelayanan sertifikasi karantina hewan terhadap pengeluaran media pembawa PMK berupa sapi, kerbau, kambing, domba, babi, ruminansia, dan hewan rentan lainnya.
Ketua Persatuan Pedagang dan Peternak Sapi dan Kambing Bintan Tanjungpinang, Thamrin mengatakan, kebijakan penyekatan ini akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan daging sapi segar bagi masyarakat.
"Dengan adanya peraturan penyekatan sapi dari Kuala Tungkal masuk ke Kepri, stok sapi potong di Tanjungpinang hanya bisa bertahan satu minggu," ucap Thamrin, Selasa (17/5/2022).
Saat ini kebutuhan sapi potong setiap harinya sebanyak 2 ekor untuk Tanjungpinang dan Bintan. Untuk kebutuhan satu bulan dibutuhkan 60 ekor sapi, sementara stok yang tersedia saat ini hanya 14 ekor.
Kemungkinan besar setelah pekan ini lapak daging sapi akan tutup karena kehabisan stok. Sebab kapal dari Kuala Tungkal hanya datang setiap satu pekan sekali.
Tidak hanya itu, bertepatan dengan momen Hari Raya Idul Adha, kebutuhan kambing untuk Tanjungpinang dan Bintan mencapai 4.000 ekor, sementara stok yang tersedia saat ini nol.
Baca juga: Apa Itu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Pada Sapi dan Pengaruhnya ke Manusia?
Baca juga: Ibu-ibu Serbu Daging Sapi Beku di Pasar Murah Batam, Harga Lebih Murah
Sedangkan kebutuhan sapi kurban mencapai 2.000 ekor, stok yang tersedia saat ini hanya 500 ekor.
"Hari Raya Idul Adha sudah dekat, hanya sekitar 56 hari lagi," katanya.
Pihaknya akan meminta kepada Pemprov Kepri agar mengeluarkan kebijakan untuk melonggarkan aturan pengiriman sapi ke Kepri. Sbab Tanjungpinang bukanlah daerah sentra peternak sapi.
Selama ini sumber sapi dan kambing selalu datang dari luar Sumatera daratan seperti Lampung, Jambi dan Palembang. (TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google