VIRAL DI MEDSOS

Masuk via Batam, Singapura Tolak Masuk Ustaz Abdul Somad, Dubes RI Buka Suara!

Imigrasi Singapura menolak masuk Ustaz Abdul Somad (UAS) bersama rombongan untuk berlibur. Mereka masuk dari Batam ke Negeri Singa itu.

tribunbatam.id/ istimewa Humas BP Batam
Ustaz Abdul Somad (UAS) saat memberi tausiah di kegiatan Tabligh Akbar BP Batam, Jumat (24/12/2021). 

SINGAPURA, TRIBUNBATAM.id - Nama Ustaz Abdul Somad (UAS) kembali viral di media sosial (medsos).

Ia mendapat perlakuan tak menyenangkan oleh petugas imigrasi Singapura.

Perlakuan yang diterima UAS bersama keluarganya ini pun viral di media sosial.

Warganet Indonesia meminta penjelasan dari otoritas Negeri Singa atas kebijakan ini.

Penceramah kondang ini diketahui masuk ke Singapura dari Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Baca juga: PENJELASAN Dubes RI Soal Kabar UAS Dideportasi dari Singapura yang Trending Topic di Twitter

Baca juga: RAMAI Kabar Ustadz Abdul Somad Dideportasi dari Singapura, Ini Penjelasan UAS Lewat Video

Tepatnya Senin (16/5) sekira pukul 10.10 WIB UAS bersama keluarga tiba di Bandara Hang Nadim Batam.

Dari sana, ia melanjutkan perjalanan menggunakan ferry dari Pelabuhan Internasional Batam Centre menuju Pelabuhan Tanah Merah pukul 13.30 waktu setempat.

Ustaz Abdul Somad pun membenarkan peristiwa yang dialaminya.

Ia menegaskan jika info dirinya tak diperbolehkan masuk Singapura bukanlah hoaks.

Ustaz Abdul Somad membagikan kabar terbarunya di akun media sosial.

Kabar terbaru tidak mengenakkan itu terkait sikap Singapura yang tanpa alasan melakukan penahanan.

UAS menyampaikan kabar itu di feed akun Instagram resminya @ustadzabdulsomad_official.

Pada feed Instagram itu, Ustaz Abdul Somad atau UAS mengunggah sebuah fotonya memakai masker dan memakai baju koko warna abu-abu dan topi.

Juga ada sebuah video yang menunjukkan Ustaz Abdul Somad atau UAS sedang berada dalam sebuah ruangan yang berdinding kawat.

Pada caption foto dan video itu, Ustaz Abdul Somad atau UAS menulis "UAS di ruangan 1x2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari Singapura. Berita lengkapnya saksikan esok wawancara UAS , Selasa 17 Mei 2022 hanya di channel: hai guys official."

Baca juga: Tiket Batam-Singapura PP 800 Ribu Ramai Protes, Agen Kapal Horizon Ferry: Jiwa Kami Masih NKRI

Baca juga: Bupati Anambas Abdul Haris Peringati Malam Nuzulul Quran di Masjid Agung Baitul Makmur

Foto dan video yang diunggah Ustaz Abdul Somad atau UAS sekitar pukul 22.00 WIB pada Senin (16/5/2022) itu langsung mendapat tanggapan dari netizen.

Duta Besar Indonesia (Dubes RI) untuk Singapura, Suryopratomo angkat suara perihal kabar tersebut saat dikonfirmasi, Selasa (17/5/2022).

Ia mengatakan UAS tidak dideportasi, namun ada izin yang belum dipenuhi UAS untuk berkunjung ke negara tersebut.

“Informasi yang saya dapatkan dari ICA, UAS tidak diizinkan untuk masuk Singapura karena tidak memenuhi kriteria warga asing berkunjung ke Singapura. Jadi tidak dideportasi karena beliau belum masuk Singapura,” kata Dubes Suryopratomo.

KRONOLOGIS

Ustadz Abdul Somad (UAS) mengakui jika dirinya bersama keluarga dan sahabatnya dideportasi oleh petugas Imigrasi Singapura yakni saat di Pelabuhan Tanah Merah, Senin (16/5/2022).

"Info saya dideportasi dari Singapura itu sohih (benar) bukan hoaks," ujar UAS dalam keterangan resminya melalui video yang dikirimkan sahabat UAS Ustadz Hendrik kepada Tribunpekanbaru.com Selasa (17/5/2022) pagi.

Dalam penjelasannya tersebut, dirinya menyebut sampai di pelabuhan Tanah Merah pukul 13.30 bersama istri, anak dan sahabatnya.

Hanya saja, saat diinterogasi petugas imigrasi, UAS mengaku tidak mendapatkan keterangan resmi alasan dideportasi.

Hanya saja petugas imigrasi mengatakan hanya Dubes Singapura di Indonesia yang bisa memberikan penjelasan.

"Apakah karena teroris, ISIS dan narkoba, itu mesti dijelaskan, dokumen saya lengkap semuanya tidak ada kurang apapun,"ujarnya.

Menurut UAS, kejadian saat di pelabuhan Tanah Merah, dirinya memang terakhir diperiksa dan langsung ditarik ke dalam ruangan, sedangkan keluarga dan sahabatnya sudah lewat pemeriksaan.

"Saya sempat diinterogasi selama satu jam di ruangan berukuran 1x2 seperti liang lahat, bahkan ngantar tas berisikan tas keperluan bayi saya juga tidak dibolehkan,"ujar UAS.

Menurut UAS dalam videonya itu, bahkan mereka di Pelabuhan tersebut sampai 3 jam lamanya sebelum dideportasi kembali ke Batam melalui kapal terakhir dari Singapura ke Batam pukul 17.30 WIB.

Baca juga: Ternyata Abdul Latif Pengeroyok Ade Armando Bukan Mahasiswa, Dia Pengangguran yang Ditinggal Istri

Baca juga: Ustaz Abdul Somad (UAS) Lepas Status Duda, Nikahi Santriwati Gontor Hafal Alquran Fatimah Az Zahra

Agenda UAS sendiri awalnya ke Singapura hanya berlibur, selain bersama istri Ustadzah Fatimah Az-zahra, UAS juga membawa anaknya dan sahabatnya bersama keluarga.

"Jadi saya ke Singapura bukan untuk berdakwah dan tabligh akbar, cuma holiday, karena masih dalam suasana libur,"ujar UAS.

Ketika dirinya menjelaskan datang bersama istri, petugas langsung mendatangi istri UAS dan sahabatnya dan menjemput langsung, akhirnya semuanya dideportasi.

"Di dalam ruangan itu saya terpikir, Singapura ini negara kecil kok sombong dia, padahal mereka ini di Singapura pendatang, dan sebetulnya wilayah kerajaan Melayu, tapi memiliki kekuasaan,"ujarnya.

UAS juga menantang Dubes Singapura di tanah air, alasan dirinya dideportasi karena selama ini dirinya bebas ke Malaysia dan negara lainnya.

"Minta semua warga negara Indonesia apa sebabnya saya dideportasi, saya bukan tidak taat pajak dan liar,"ujarnya.

Memang dulu diakui UAS dirinya sempat mengalami hal yang sama di Timor-Leste saat itu diundang untuk Tabligh Akbar, dirinya dijegal karena mendapat keterangan dari Jakarta dirinya disebut sebagai teroris.

"Karena memang sebelum Pilpres, maklumlah dikhawatirkan mempengaruhi pilpres, sekarang Pilpres masih lama, saya khawatir Singapura file lama masih belum dihapus, orang Singapura harus update status dan update pengetahuan,"ujarnya.

Bahkan UAS juga meminta Singapura bertanya kepada Malaysia dan Brunei Darussalam yang memberikan gelar profesor dan DR Honoris Causa.

"Kalau Singapura tidak percaya tanya Malaysia dan Brunei,"ujar UAS.

Simak penjelasan UAS yang ditolak masuk ke Singapura di sini.(TribunBatam.id)(Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Sumber: Tribunnews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved