UAS Tak Kapok Masuk Singapura, Sebut Negeri Singa Bagian Kampung Halaman
Ustaz Abdul Somad (UAS) mengaku tak kapok pergi lagi ke Singapura setelah perlakuan yang didapatnya. Menurutnya Negeri Singa bagian kampung halaman.
"Saya mau bawa anak saya, keponkaan saya, mau memperlihatkan, ini lho Masjid Sultan. Ini tanah moyang orang Tumasik. Ini adalah makam Habib Nuh. Habib Nuh ulama besar, keturunan Rasulullah di Singapura," terangnya.
Sebelum ditolak masuk pada Senin kemarin, UAS sendiri sudah dua kali ke Singapura.
"Tahun 2012 saya masuk, tahun 2017 sebelum ke Kairo saya masuk. Tidak ada masalah. Dan saya biasa berhubungan baik dengan jamaah Singapura. Kalau saya ada kajian di Batam mereka datang ke Batam. Sebelum Covid, mereka datang beberapa bus karena menyeberangnya tidak terlalu jauh. Jadi hubungan saya baik dengan masyarakat Singapura," ujarnya.
RESPONS Ustaz Abdul Somad Soal Tuduhan Ekstrimisme
Sebelumnya, UAS juga menjawab perihal tuduhan menyebarkan ekstrimisme.
UAS mengatakan kedatangannya ke Singapura adalah untuk berlibur, bukan untuk memberi ceramah ataupun kegiatan politik.
"Pertama saya datang ke Singapura (untuk) liburan, membawa istri, anak dan sahabat-sahabat sebanyak 7 orang bukan untuk ceramah, kajian atau kegiatan politik dan lain sebagainya," katanya.
Selanjutnya, UAS menerangkan, terkait pernyataan Singapura dalam tiga poin, di antaranya menyebut dirinya ekstrimis, hal itu semuanya sudah pernah diklarifikasi oleh UAS.
UAS mencontohkan, soal gerakan mati sahid di Palestina, hal itu pernah ia klarifikasi sekira 6 tahun lalu.
Bahwa, pernyataan itu, untuk menjawab pertanyaan mengenai gerakan Palestina dan itu hanya khusus di Palestina.
"Bahwa kaum muslimin (di Palestina) dalam keadaaan lemah tidak ada cara lain, dan itupun mengutip fatwa para ulama bukan fatwa Abdul Somad," ujarnya.
Lalu, soal patung yang ada jin di dalamnya, UAS menyatakan hal itu berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW.
Ia kemudian menyebutkan referensi dari sejumlah ulama.
Sementara untuk penyebutan kafir, UAS mengatakan hal itu merupakan bagian dari ajaran Islam.
"Orang yang tidak percaya kepada Nabi Muhammad SAW itu orang yang mengingkari kedatangan Nabi Muhammad SAW itu disebut orang yang kafir. Kafir itu artinya ingkar. Jadi, penjelasan itu dijelaskan di dalam masjid kepada kaum muslimin, menjawab pertanyaan lalu video itu dipotong, itu udah clear pak Karni. Udah dijelaskan bertahun-tahun yang lalu. Sudah diklarifikasi," bebernya.
Baca juga: Penjelasan Resmi Singapura Tolak Ustadz Abdul Somad
Baca juga: Foto-foto Resepsi Pernikahan Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Fatimah Az Zahra, Tokoh hingga Artis Hadir