BINTAN TERKINI
WISATA Religi di Bintan, Masjid Besar Nurul Iman Suguhkan Arsitektur Unik dengan View Danau
Masjid Besar Nurul Iman yang berada di Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan merupakan salah satu Masjid Wisata Religi di Bintan.
Penulis: Alfandi Simamora |
Masjid Nurul Iman kerap kali digunakan warga untuk upacara akad nikah dan peringatan hari besar keagamaan.
Tak hanya itu, pengajian dari majelis taklim serta remaja masjid acapkali mengisi kegiatan di Masjid Besar Nurul Iman.
Masjid Besar Nurul Iman juga kerap dikunjungi wisatawan religi baik dari kota lain dan luar negeri seperti negara tetangga Malaysia dan lainnya.
Pada tahun ini Masjid Besar Nurul Iman juga akan dilengkapi perpustakaan.
Camat Bintan Timur Muhammad Sofyan menjelaskan, jika tahun ini telah dianggarkan beberapa pembangunan di Mesjid Besar Nurul Iman, di antaranya perpustakaan masjid, tempat wudhu serta beberapa bagian masjid lainnya.
"Insha Allah tahun ini kita akan bangun perpustakaan masjid tahun ini,” terangnya belum lama ini.
Menurutnya, Masjid Besar Nurul Iman merupakan kebesaran serta kebanggaan tidak hanya bagi warga Bintan Timur, melainkan bagi warga Kabupaten Bintan.
Icon religi yang ada di Bintan Timur ini terus dibenahi sehingga semakin banyak orang datang beribadah ke masjid kebanggaan tersebut.
“Semoga semakin banyak juga masyarakat luar Bintan yang beribadah dan berwisata religi. Semoga dengan usaha memakmurkan masjid kita bisa menurunkan hidayah-Nya,” jelasnya.
Sementara itu, bercerita tentang sejarah awal mula dibangunnya Masjid ini saat Tribunbatam menjumpai H.Syamsir (70).
Imam besar Masjid Besar Nurul Iman menceritakan, bahwa dahulu sebelum Masjid ini dibangun dulunya lahan yang sekarang ini didirikan Masjid Besar Nurul Iman merupakan sungai.
Pertama sekali masjid di Kijang dibangun berupa bangunan surau kecil yang terletak di kawasan perkantoran PT. Aneka Tambang.
Kemudian pada tahun 1961 masyarakat Kijang sepakat untuk mendirikan sebuah bangunan masjid.
Pada saat itu Pulau Bintan yang dahulunya sempat menggunakan mata uang KR turun nilai dan tidak bisa digunakan alhasil pembangunannya pun diambil alih oleh PT Aneka Tambang.
"Jadi pada waktu itu masyarakat sepakat untuk mendirikan sebuah masjid,namun seiring berjalannya waktu pembangunan masjid diambil alih oleh PT. Aneka Tambang.