BERITA SINGAPURA

Menteri Dalam Negeri Singapura Kritik UAS Sebut Negeri Singa Bagian Tanah Melayu

Menteri Dalam Negeri Singapura, Mr K Shanmugam kembali bereaksi dengan pernyataan yang disampaikan Ustaz Abdul Somad (UAS).

TribunBatam.id/Dokumentasi https://www.mha.gov.sg/
Menteri Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam mengeluarkan pernyataan resmi terkait alasan penolakan masuk UAS bersama rombongan ke 'Negeri Singa'. 

Bagi yang bersangkutan, aksi bom bunuh diri akan menjadikannya seorang martir.

Departemen Keamanan Dalam Negeri Singapura (ISA) menahan remaja itu pada Januari 2020.

Adapun di Singapura, ISA berwenang menahan seseorang yang dinilai membahayakan keamanan negara hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Shanmugam kemudian mengomentari spesifik sejumlah ceramah UAS yang meradikalisasi warga Singapura.

Di antaranya mengatakan, bom bunuh diri adalah sesuatu yang benar dan merupakan aksi martir jika dilakukan untuk konflik Israel dan Palestina.

Menteri berusia 63 tahun itu menegaskan, pihak berwenang Singapura akan langsung mengambil tindakan tegas menahan dan memenjarakan siapapun di negera kota itu yang mengucapkan hal-hal dari ajaran UAS.

“Ajarannya, bahasa, dan retorikanya jelas-jelas sangat memecah belah dan tidak dapat diterima di Singapura. Kami adalah negara yang menjaga keharmonisan antara ras dan agama satu sama lain,” sebut Shanmugam.

Ia menekankan ketika berbicara kepada wartawan di kantor Kemendagri Singapura di distrik Novena, Singapura Tengah.

Shanmugam juga mengkritik ucapan UAS yang mengatakan, Singapura adalah bagian dari tanah Melayu.

Baca juga: UAS Tak Kapok Masuk Singapura, Sebut Negeri Singa Bagian Kampung Halaman

Baca juga: Ini Isi Souvenir Pernikahan UAS, Karya Istimewa Buatan Fatimah Az Zahra

Baginya kedaulatan Singapura tidak relevan.

Banyak pendukung UAS di Indonesia yang kesal dan terang-terangan menyerang Singapura bersikap tidak hormat terhadap Islam dan ulama cendekiawan.

Shanmugam melanjutkan, salah satu pendukung UAS bahkan mengancam akan mengirimkan pasukan melancarkan serangan dengan model 9/11 ke Singapura serta mengusir duta besar dan diaspora Singapura di Indonesia jika Singapura tidak meminta maaf dalam 48 jam.

RESPONS Ustaz Abdul Somad Soal Tuduhan Ekstrimisme

Sebelumnya, UAS juga menjawab perihal tuduhan menyebarkan ekstrimisme.

UAS mengatakan kedatangannya ke Singapura adalah untuk berlibur, bukan untuk memberi ceramah ataupun kegiatan politik.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved