Luhut Minta Perusahaan Kelapa Sawit Kuasai Lahan Indonesia Berkantor di Tanah Air
Luhut mengungkap banyak perusahan kelapa sawit yang menguasai lahan Indonesia malah berkantor di luar negeri.Hal ini berimbas pada sektor pajak.
Luhut memang tidak secara spesifik menyebut nama perusahaan pemilik perkebunan kelapa sawit besar yang mengeruk banyak untung di Indonesia.
Tetapi perusahaan induknya memilih berkantor pusat di luar negeri.
Baca juga: Nilai Sebenarnya Uang Koin Kelapa Sawit dari Bank Indonesia, Tak Sampai Ratusan Juta Rupiah
Baca juga: Jokowi Tunjuk Luhut Binsar Panjaitan Tangani Minyak Goreng, Politisi PDIP Protes
Sejumlah perusahaan besar di industri kelapa sawit yang beroperasi di Indonesia memang diketahui memiliki induk perusahaan yang berkantor di luar negeri seperti Singapura.
Bahkan meski berkantor di luar negeri, beberapa perusahaan tersebut sahamnya dimiliki pengusaha warga negara Indonesia (WNI).
Selain WNI, perusahaan perkebunan kelapa sawit besar di Indonesia juga banyak dimiliki oleh penanama modal asing (PMA).
Dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pertanian, selama 2014-2018, luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia terus mengalami peningkatan dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 7,89 persen.
Sementara itu, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) di sektor pertanian pada periode 2015 - pertengahan 2021 masih didominasi investasi perkebunan sawit.
Investor kelapa sawit terbesar justru berasal dari Singapura. Sementara investor asal Malaysia berada di peringkat kedua.
Kepala Sub Direktorat Sektor Agribisnis Kementerian Investasi/BKPM Jumina Sinaga mengatakan investor asing PMA subsektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan di Indonesia berasal dari Singapura (53,7 persen) dan Malaysia (15,8 persen).
"Hal ini sejalan dengan investasi perkebunan sawit yang sebagian besar berasal dari kedua negara tersebut," kata dia dikutip dari Antara.
Jumina menjelaskan, realisasi PMA sektor pertanian pada periode 2015-Maret 2021 mencapai 9,5 miliar dolar AS atau berkontribusi sekitar 5,2 persen dari terhadap total PMA di Indonesia.
Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada periode tersebut mencapai Rp 173,9 triliun atau berkontribusi 9,1 persen terhadap total PMDN di Indonesia.
"PMA sektor pertanian didominasi di Kalimantan dan Sumatera," kata Jumina.
Baca juga: Jokowi Tunjuk Luhut Binsar Panjaitan Tangani Minyak Goreng, Politisi PDIP Protes
Baca juga: Cara Mendapatkan Minyak Goreng Rakyat Rp.14.000 per Liter
RENCANA Pemerintah Cabut Subsidi Minyak Goreng Curah
Pemerintah sebelumnya bakal mencabut subsidi minyak goreng curah.