BATAM TERKINI

Soal Larangan Tambah Rombel saat PPDB di Batam, Rudi : Walikotanya Saya! Jangan Asal Bicara

Walikota Batam, Muhammad Rudi angkat bicara soal larangan untuk menambah rombel saat PPDB agar tak memicu polemik di kalangan masyarakat.

TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami
Walikota Batam, Muhammad Rudi angkat bicara soal larangan untuk menambah rombel saat PPDB agar tak memicu polemik di kalangan masyarakat. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di Batam selalu saja menjadi sorotan setiap tahunnya.

Tak terkecuali tahun 2022 ini. Salah satunya persoalan daya tampung yang terbatas di sekolah negeri.

Biasanya, siswa-siswa yang tak tertampung saat PPDB akan masuk dalam penambahan rombongan belajar (rombel) atau menambah jumlah siswa per kelas.

Sejauh ini, kebijakan tersebut masih menjadi solusi andaln dalam mengatasi keluhan dari orangtua yang anaknya tak tertampung di sekolah negeri.

"Walikotanya kan saya. Tidak ada yang larang untuk tambah Rombel. Kalau mereka demo siapa yang tanggung jawab, mau demo ke kantor sana. Jadi jangan asal bicara kalau tidak tahu dan paham keadaan," ujar Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Kamis (2/6/2022).

Pernyataan itu dilontarkan Rudi terkait adanya sentilan dan permintaan agar Kepala Daerah tidak melakukan kebijakan yang memicu polemik termasuk penambahan rombel.

Diakui Rudi, jika proses PPDB mengikuti aturan yang ditetapkan, sudah pasti banyak yang tidak tertampung karena jumlah daya tampung sekolah di Batam sangat terbatas.

Padahal, jumlah calon siswa yang mendaftar selalu membludak setiap tahunnya.

Baca juga: WARNING! Siswa SMA/SMK di Kepri Dilarang Keras Gelar Konvoi saat Rayakan Kelulusan

Baca juga: Ombudsman Kepri Surati Kepala Daerah Soal PPDB, Lagat : Jangan Ada Penerimaan Diam-diam

"Kalau mereka ribut siapa yang mau tanggung jawab? Jadi tidak ada larangan, karena saya Wali Kota mereka, dan mereka adalah rakyat saya! Kalau bisa semua ikut aturan saya sangat senang sekali. Tapi kalau sudah ribut, demo, apa solusinya itu yang kami cari. Jadi bukan sekedar asal ambil kebijakan," paparnya.

Rudi menuturkan semua proses PPDB dijalankan sesuai dengan aturan dari Kemendikbud.

Usai seleksi dilakukan jumlah yang tidak tertampung masih mencapai ribuan orang. 

Setiap dalam kesempatan selalu disampaikan untuk mendaftar ke swasta.

Namun fakta di lapangan semua mau ke negeri, dengan alasan tidak sanggup biaya, dan negeri gratis.

"Kami sudah menjalankan prosedur sesuai aturan. Bahkan pendaftaran dibuka online biar memudahkan dan transparan. Hasilnya yang tidak lolos pasti ribut. Ini yang kami dudukan dan cari solusinya," jelasnya.

Rudi menjelaskan sementara ini semua pelaksanaan PPDB berjalan sesuai dengan rencana.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved