BATAM TERKINI
WARNING! Siswa SMA/SMK di Kepri Dilarang Keras Gelar Konvoi saat Rayakan Kelulusan
Kepala Disdik Provinsi Kepri, Andi Agung meminta siswa untuk tidak melakukan konvoi kelulusan atau melakukan hal yang melanggar aturan.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kepala Disdik Provinsi Kepri, Andi Agung meminta siswa untuk tidak melakukan konvoi kelulusan atau melakukan hal yang melanggar aturan.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dan mengirimkan surat kepada Polda Kepri agar bisa membantu dalam mencegah aksi seperti ini.
"Jangan ada Konvoi. Anak-anak tolong diawasi orangtua dan sekolah juga wajib mewanti-wanti terjadinya aksi ini," tegas Andi, Kamis (2/6/2022).
Diakuinya presentase kelulusan tahun ini cukup baik.
Total siswa yang lulus adalah 10.954 siswa. Ia berharap siswa yang lulus bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tentunya.
"Usai kelulusan baik SMK dan SMA, kami akan lanjut untuk PPDB yang akan dimulai 18 Juni mendatang. Pendaftaran dibuka online, sekarang persiapan sudah berjalan. Semoga tidak ada kendala terutama ketersedian dan kemampuan server nantinya," ujarnya.
Seperti diketahui, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepulauan Riau mengumumkan kelulusan SMK sederajat, Jumat (3/6/2022) pukul 16.00 WIB.
Pengumuman langsung melalui website Disdik dan sekolah, sehingga siswa tidak perlu datang ke sekolah.
Baca juga: Ombudsman Kepri Surati Kepala Daerah Soal PPDB, Lagat : Jangan Ada Penerimaan Diam-diam
Baca juga: DAFTAR Daya Tampung SMA Negeri di Batam, Tahun Ini Tersedia Kuota 10.600 Siswa Baru
Sementara itu, pada 2022 ini total kelulusan siswa kelas sembilan yang akan melanjutkan ke SMA sederajat berjumlah kurang lebih 19 ribu siswa.
Sementara untuk daya tampung tersedia 17 ribu.
"Untuk sekolah negeri memang terbatas. Untuk itu perlu seleksi pendaftaran, agar mereka yang benar-benar lolos seleksi diterima di sekolah negeri tanpa kendala," ujarnya.
Terkait siswa yang tidak tertampung atau tidak lolos seleksi itu menjadi kebijakan pimpinan nantinya.
Untuk saat ini pihaknya akan membuka pendaftaran sesuai prosedur dan berdasarkan rencana daya tampung yang sudah ada.
"Kami juga sudah diskusi bersama Ombudsman, tim Saber pungli untuk membahas tahapan, hingga antisipasi pungutan liar selama proses PPDB berlangsung," ujarnya.
Andi berharap pelaksanaan PPDB bisa berjalan dengan baik, sekolah negeri menurutnya masih menjadi pilihan utama orangtua.