Asisten Pribadi Ungkap Gelagat Tak Biasa Anak Ridwan Kamil Sebelum Berangkat ke Swiss

Hendar Zaehanan, asisten Emmeril Khan Mumtadz (23), anak Ridwan Kamil ungkap gelagat tak biasa Eril sebelum berangkat ke Swiss. Hendar ikut bersedih

Editor: Dewi Haryati
YouTube/ Intens Investigasi dan Ig Eril via TribunJakarta.com
Hendar Zaehanan, asisten Eril berkaca-kaca mengingat momen pertemuan terakhirnya dengan Emmeril Khan Mumtadz, anak Ridwan Kamil 

TRIBUNBATAM.id - Status pencarian terhadap Emmeril Khan Mumtadz (23), anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah berubah.

Dari tadinya mencari orang yang hilang (missing person) menjadi status mencari orang yang tenggelam (drowned person).

Pihak keluarga, Ridwan Kamil beserta istrinya, Atalita Praratya juga sudah mengikhlaskan sepenuhnya dan meyakini bahwa Emmeril sudah meninggal dunia.

Itu lantaran hingga hari ke-8 pencariannya, Kamis (2/6/2022), keberadaan Eril yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss, Kamis (26/5/2022) siang waktu setempat belum juga ditemukan.

Mendekati masa cutinya yang akan selesai pada 4 Juni 2022, Ridwan Kamil dan istrinya memutuskan untuk pulang ke Indonesia.

Sementara itu, musibah yang dialami Eril di Swiss juga membuat asistennya, Hendar Zaehanan sedih.

Sebagai salah satu orang terdekat Eril, Hendar mengakui ada gelagat yang berbeda ketika Eril hendak berangkat ke Swiss.

Hendar sendiri baru mengetahui musibah yang menimpa Eril sehari setelah kejadian.

"Saya tahunya itu pagi hari Jumat, kejadianya hari Kamis kan. Saya tahunya Jumat jam 7 pagi,"

"Saya sangat kaget banget itu," tutur Hendar dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Intens Investigasi, Selasa (31/5/2022).

Baca juga: Status Pencarian Anak Ridwan Kamil Berubah, MUI Jabar Imbau Warga Gelar Salat Gaib

Baca juga: Atalia Istri Ridwan Kamil Izin Pamit ke Eril: di Sungai Aare, Mamah Lepaskan Kamu

Mendengar berita itu, mendadak seluruh tubuh Hendar bak kehilangan tenaga.

Untuk berdiri saja, Hendar mengaku tak bisa.

"Saya di situ sampai gak bisa berdiri, sampai duduk," ucap Hendar menahan tangis.

Belasan tahun bekerja di keluarga Gubernur Jawa Barat tersebut, Hendar mengaku tahu betul sosok Eril.

Hendar yang sudah paham kebiasaan Eril merasa ada hal yang tak biasa ketika majikannya tersebut berangkat ke Swiss.

"Waktu dia mau berangkat agak aneh gitu, gak seperti hari-hari biasa,"

"Dia itu pas mau berangkat kan ke Pakuan dulu, bawa koper dari sana di sini gak ada koper,"

"Dia turun dari mobil bawa koper jalan sendiri, jalannya nunduk, dia gak ngomong," tutur Hendar.

Melihat Eril membawa koper, Hendar bertanya apakah sulung Ridwan Kamil tersebut hendak pergi.

Namun ketika ditanya Hendar, Eril hanya menjawab seadanya.

"Waktu dia (Eril) mau berangkat, agak aneh, enggak seperti hari-hari biasa. Pas mau berangkat kan dia ke Pakuan dulu, pas turun dari mobil, dia bawa sendiri, jalannya nunduk. Pas saya tanya 'A Eril mau pergi ? Pergi ke mana ?'. Dia (Eril) enggak jawab. Terus (tanya lagi) 'berapa lama perginya ?'. Dia enggak jawab," ungkap Hendar Zaehanan.

Bukan hanya itu, sikap tak biasa Eril berlanjut ketika ia tengah membereskan pakaiannya.

Diakui Hendar Zaehanan, Eril biasanya meminta bantuannya untuk packing pakaian.

Namun sebelum pergi ke Swiss, Eril justru merapikan sendiri pakaiannya.

"Biasanya dia (Eril) suka minta bantuin (bawa beresin barang). Kemarin enggak,"

"Dia beresin sendiri. Dia bawa koper dari atas ke bawah, koper segitu gedenya, dia bawa sendiri," kata Hendar Zaehanan.

Momen tersebut, diceritakan Hendar, merupakan momen terakhir pertemuannya dengan Eril.

Hendar menahan tangis mengenang sosok Eril.

Baca juga: Anak Ridwan Kamil Diyakini sudah Meninggal, Pejabat dan ASN Bandung Salat Gaib Bakda Ashar

Sejak usia Eril 8 tahun, Hendar Zaehanan menyebut putra Ridwan Kamil adalah sosok yang cerdas lagi mandiri.

"Dia orangnya sangat mandiri dari kecil. Kalau habis tidur, dia selalu beresin kamar sendiri, jadi enggak tergantung ke pekerja. Walaupun saya tugasnya membantu, tapi dia beres-beres juga. Dia enggak pernah menganggap yang kerja itu sebagai pekerja. Dia menganggap pekerja itu seperti keluarga," akui Hendar Zaehanan.

Kini di tengah keberadaan Eril yang masih belum diketahui, Hendar kerap menangis.

Hendar kerap naik ke atas kamar Eril dan nelangsa melihat suasananya.

"Saya kalau naik ke atas, ke kamar, suka meneteskan air mata, karena teringat, sepi, ingat beliau. Ada berita di tv, suka nangis," imbuh Hendar Zaehanan.

Tak bisa berbuat banyak, Hendar Zaehanan hanya bisa mendoakan Eril.

Ia juga meminta agar khalayak turut mendoakan Eril.

"Saya berdoa setiap malam, setiap solat, saya berdoa semoga Aa Eril ditemukan sehat walafiat. Tetapi kalau Allah berkehendak lain, saya terima. Apapun keadaannya, Aa tetap harus ketemu," kata Hendar. (tribunjakarta.com/Siti Nawiroh)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google


Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Asisten Ceritakan Momen Terakhirnya dengan Eril Sebelum Berangkat ke Swiss

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved