NATUNA TERKINI

Warga Natuna Masih Andalkan Sumur Bor, Proyek SPAM IKK Tak Beroperasi Sejak 2019

PDAM Tirta Nusa Natuna punya alasan tak mengoperasikan proyek SPAM IKK di Desa Tapau untuk penuhi air bersih warga. Apa yang terjadi?

TribunBatam.id/Dokumentasi PDAM Tirta Nusa
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Nusa Kabupaten Natuna, Muhammad Zaki bersama anggotanya meninjau green Sistem Penyediaan Air Minum Instalasi Kota Kecamatan (SPAM IKK) di Desa Tapau, Kecamatan Bunguran Batubi, Kabupaten Natuna, Selasa (7/6/2022) sore. 

KONDISI Embung Serbaguna Sedanau Hulu

Kebutuhan akan air bersih diketahui masih menjadi perhatian warga.

Baca juga: Selama Libur Lebaran, PDAM Tirta Nusa Natuna Tetap Layani Pengaduan dan Pembayaran Online

Baca juga: Cara Cek dan Bayar Tagihan PDAM Online Lewat HP

Fasilitas Green SPAM IKK Desa Tapau Natuna
Fasilitas green Sistem Penyediaan Air Minum Instalasi Kota Kecamatan (SPAM IKK) di Desa Tapau, Kecamatan Bunguran Batubi, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Proyek embung pemerintah pusat yang sudah rampung pengerjaannya sejak 2017 hingga kini belum beroperasi.

Embung Serbaguna Sedanau Hulu yang berada di Desa Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, hingga saat ini belum dioperasikan hingga 5 tahun lamanya.

Embung ini merupakan proyek Pemerintah Pusat melalui Direktorat Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang pengerjaannya diselesaikan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) IV.

Embung dengan luas genangan kurang lebih 7,5 hektare dengan volume tampungan kurang lebih 150.000 m3 dibangun dengan tujuan untuk upaya konservasi air di Pulau Sedanau dan sebagai cadangan air baku untuk masyarakat setempat.

Namun hingga saat ini belum belum dioperasikan.

Menanggapi hal ini, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Nusa Kabupaten Natuna, Muhammad Zaki menuturkan, embung tersebut baiknya segera dioperasikan agar masyarakat segera dapat merasakan manfaatnya.

Ia menilai pengoperasian embung itu terbilang mendesak karena dua alasan.

Yang pertama adalah untuk mengantisipasi kerusakan infrastruktur dan sarana embung yang sudah lama tidak terpakai.

Yang kedua, karena selain fisik embung, terdapat juga beberapa sarana yang sudah disediakan di sana seperti pintu air, pintu penguras, intake dan mesin pompa serta pipa induk.

"Barang-barang ini kalau lama-lama tidak digunakan bisa rusak. Kasian juga jadinya," tutur Zaki kepada sejumlah awak media di Ranai Square, Ranai, Jumat (20/5/2022) kemarin.

Baca juga: Komisi III DPRD Natuna Bertemu PDAM Tirta Nusa, Bahas Kesiapan Hadapi Musim Kemarau

Baca juga: Siap-Siap Tampung Air! PDAM Tirta Mulia Umumkan Suplai Air Bersih di Daerah Ini Terganggu

Alasan lain dari mendesaknya pengopersian embung itu adalah untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.

Selama ini masyarakat Sedanau hanya menggunakan air bersih yang dibeli seharga Rp. 15 ribu perkubik.

Harga ini dinilainya sama dengan harga penjualan air untuk kebutuhan sektor industri.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved