Wanita Ditemuka Tergeletak Denga Luka Tusuk Diperutnya, Suami Korban Kaget Lihat Istrinya
Sudah banyak cerita tragis mengenai orang yang bertindak nekat karena tak kuat mengindap sakit berkepanjangan.
TRIBUNBATAM.id - Seorang wanita terluka parah disebuah kebun tak jauh dari rumahnya.
Di tangannya masih ada pisau dan diperutnya terlihat ada bekas luka tusuk.
Sudah banyak cerita tragis mengenai orang yang bertindak nekat karena tak kuat mengindap sakit berkepanjangan.
Apa yang terjadi pada Ny Tatik (37), warga Dusun Darungan, Desa/Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar juga diduga karena tak kuat sering sakit asam lambung sehingga yang terjadi kemudian mengejutkan.
Perempuan itu ditemukan tergeletak di kebun tebu miliknya, dengan kondisi bersimbah darah dari luka sobek di perutnya, Minggu (19/6/2022).
Ibu rumah tangga itu seperti mengalami luka tusuk di perut, namun tangan kanannya masih memegang pisau dapur.
Baca juga: Hasil Arema FC vs Persikabo 1973, Gol Gian Zola Bawa Singo Edan Unggul di Babak Pertama
Baca juga: Fitrul Deg-degan Jalani Debut di Laga Persib vs Persebaya di Piala Presiden 2022
Korban ditemukan hanya 100 meter di belakang dapur rumahnya, dan yang menemukan adalah suaminya sendiri, Supriadi (50).
Karena kondisinya kritis sehingga perempuan beranak tiga itu langsung dilarikan ke rumah sakit Wava di Desa/Kecamatan Kesamben.
"Kondisinya kritis saat ditemukan tadi. Mungkin sudah berselang dua jam setelah kejadiannya," ujar Ny Endang (37), tetangganya, yang juga teman korban curhat.
Kejadian yang menimpa korban mengagetkan warga setempat.
Dan penuturan Ny Endang bisa menjadi dugaan penyebab korban mengalami kejadian itu, meski belum bisa dipastikan apakah percobaan bunuh diri atau motif lainnya.
Baca juga: JUMLAH Pasien Aktif Covid-19 di Batam Tersisa Dua Orang, Selama Juni Total 6 Kasus Corona
Baca juga: PPDB di SMAN 1 Bunguran Timur Natuna Dibuka Akhir Juni, Kuota 288 Siswa
Menurut Ny Endang, korban itu sudah beberapa bulan terakhir sering mengeluh kepadanya. Yang dikeluhkan adalah penyakit asam lambung, karena kalau kambuh sakitnya luar biasa dan korban mengaku sudah tidak kuat.
Bahkan, korban sampai beberapa kali mengucapkan kalimat putus asa kalau lagi kambuh.
Namun Supriadi beberapa kali berhasil menyadarkannya sehingga korban jadi tabah.
"Suaminya terus memberikan semangat meski kadang korban itu mungkin kelepasan bicara soal keputusasaannya," terang Ny Endang.
