Kampus Sultan Abdurrahman Dirampok

Perampokan STAIN Sultan Abdurrahman, Polisi Ungkap Jumlah Pelaku dari Keterangan Saksi

Polres Bintan masih berupaya mengungkap aksi perampokan di STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (10/6/2022) dini hari.

TribunBatam.id/Alfandi Simamora
Kapolres Bintan, AKBP Tidar Wulung Dahono mengungkap perkembangan terbaru mengenai perampokan di STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau (Kepri). 

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Penyidik Polres Bintan masih terus berupaya mengungkap kasus perampokan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman.

Selain telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengerahkan tim laboratorium forensik untuk mengungkap kasus yang terjadi Jumat (10/6/2022) dini hari itu.

Kapolres Bintan, AKBP Tidar Wulung Dahono mengungkap, setidaknya terdapat lima orang tidak dikenal yang diduga menjadi pelaku dalam aksi perampokan itu.

Ini diperkuat dengan keterangan sejumlah saksi yang berada di area kampus saat kejadian terjadi.

Pelaku menurut Kapolres Bintan menggunakan senjata tajam ketika beraksi.

Termasuk menyekap sejumlah orang di lantai III gedung utama STAIN Sultan Abdurrahman Kepri itu.

Baca juga: Polisi Buru Komplotan Perampok Bersenjata yang Beraksi di STAIN Sultan Abdurrahman Kepri

Baca juga: Waka II STAIN Sultan Abdurrahman: Aktivitas Kuliah Tetap Normal Setelah Insiden Perampokan

"Mengenai modusnya masih kami dalami," ucap AKBP Tidar Wulung Dahono, Selasa (21/6/2022).

Dari kejadian itu, sejumlah barang mulai dari dokumen, server CCTv dan dompet seorang korban berisi uang tunai dilaporkan hilang.

Ia berharap hasil penyelidikan dapat segera mengungkap para tersangka ini.

"Mudah-mudahan kasus ini bisa segera terungkap,” sebutnya.

KESAKSIAN Korban Selamat

Aksi perampokan oleh sekelompok orang tak dikenal di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman masih teringat dalam benak Hafis.

Ia masih ingat bagaimana perampok menyekap ia bersama sejumlah rekannya di sekolah tinggi yang berlokasi Jalan Lintas Barat, Kelurahan Toapaya Asri, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (10/6/2022) dini hari itu.

Tak hanya menyekap mereka, perampok juga mengikat mahasiswa serta dosen yang berada di lantai III.

Hafis menceritakan jika saat beraksi, orang tak dikenal itu mengaku sebagai aparat.

Ketika itu, dirinya berada di salah satu ruangan dekat musala bersama temannya yang bertugas sebagai sekuriti.

Setelah itu mereka dijumpai oleh sejumlah orang tidak dikenal dan dibawa ke ruangan belakang gedung utama.

Baca juga: Rampok Sempat Sekap Warga STAIN Sultan Abdurrahman, Berikut Kesaksian Korban Selamat

Baca juga: 6 Orang Disekap Perampok di Kampus STAIN Sultan Abdurrahman Kepri, 2 Korban Terluka Diseret Pelaku

"Saya salah satu korban, dan sejumlah orang tak dikenal itu mengaku aparat saat beraksi. Di sana kami bersama dua orang lagi di ikat menggunakan kabel charger hp dan tali. Mulut kami dilakban dan muka kami di tutupi dengan jaket dan kain," ucap Hafis saat ditemui berdiri di depan pintu masuk Gedung Utama, lokasi kejadian perampokan.

Sementara dua orang lagi yang berada diatas yakni seorang mahasiswa dan dosen turut menjadi korban.

Mereka ini yang diikat di lantai III gedung itu.

Hafis tidak bisa berbuat banyak mengingat kondisinya yang sudah terikat.

Upaya untuk membebaskan diri sempat terbesit dalam benaknya.

Sekira pukul 03.00 WIB, ia mengumpulkan keberaniannya berusaha membebaskan diri serta mencoba mengumpulkan rekan-rekan yang lain di lantai III gedung utama.

Ponsel mereka pun taklagi diketahui keberadaannya.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona di Kampus, Ini Cara Politeknik Batam & STAIN Sultan Abdurrahman Kepri

Baca juga: 6 Orang Disekap Perampok di Kampus STAIN Sultan Abdurrahman Kepri, 2 Korban Terluka Diseret Pelaku

Hingga secercah harapan untuk bebas terlihat.

Laptop aktif yang masih terkoneksi dengan WhatsApp yang tidak diambil menjadi celah untuk mereka meminta bantuan.

"Di situ kami meminta pertolongan di dalam grup. Setelah itu kami dapat pertolongan,"jelasnya.

Hafis juga bercerita bahwa dalam kejadian itu, dua orang dibawa ke RSUP Tanjungpinang.

Mereka menjadi korban penganiayaan dari kelompok orang tak dikenal itu.

"Soalnya ada yang dipukul dan diterajang dalam kejadian itu," jelasnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Berita Tentang Bintan

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved