PT BIB Resmi Kelola Bandara Hang Nadim Batam untuk 25 Tahun, Ini Tugas Besarnya
Kepala BP Batam Muhammad Rudi sebut PT Bandara International Batam (BIB) akan mengelola Bandara Hang Nadim selama 25 tahun. Ada tiga tugas besar BIB
Sementara itu, PT Wijaya Karya juga merupakan salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia.
PT Bandara International Batam, sebagai pengelola bandara ke depannya, menyatakan akan berupaya untuk memenuhi target-target tersebut.
Menurut Dirut PT Bandara International Batam, Pikri Ilham Kurniansyah, skema KPBU, maka pihak konsorsium wajib mendesain, membiayai dan membangun bandara tersebut.
Nantinya, aset yang dikelola ini akan dikembalikan ke BP Batam setelah masa konsesi selesai.
"Target-target itu tentunya menjadi keharusan kami untuk direalisasikan. Kami harus capai target itu untuk bisa mengembalikan dana pembangunan," ujar Pikri.
Skema Bagi Hasil
Sementara itu, terkait pembagian pendapatan antara konsorsium dengan BP Batam, Rudi mengaku hal tersebut masih akan dibahas dalam perjanjian kerja sama tersebut.
Namun demikian, ada beberapa manfaat yang akan didapatkan oleh BP Batam dan Batam secara keseluruhan.
"Masih akan kami bahas, nanti akan diumumkan finalnya PKS ini. Dalam enam bulan atau kurang, mudah-mudahan sudah bisa mulai membangun," ujar Rudi.
Beberapa manfaat ekonomi yang bisa diperoleh Batam, salah satunya yaitu mampu menarik investasi swasta untuk pengembangan dan pembangunan Bandara Hang Nadim sebesar kurang lebih Rp 6,9 triliun.
Kemudian meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Batam melalui pembukaan rute internasional.
Ditargetkan pada akhir masa konsesi tahun 2047, pergerakan penumpang internasional dapat mencapai 1,5 juta orang. Sedangkan pergerakan penumpang domestik akan mencapai 39,1 juta.
Efisiensi dalam hal pengelolaan pergerakan barang dan penumpang dengan menerapkan manajemen pengelolaan baru hasil transfer of knowledge dan best practice dari Incheon International Airport Corporation.
Pembangunan ini juga dapat menumbuhkan industri dan kegiatan pendukung lainnya sebagai multiplier effect dari kerja sama pengembangan bandara dan akan membuka lebih luas lapangan kerja.
Diprediksi lapangan kerja di bidang konstruksi akan menyerap tenaga kerja kurang lebih 3.250 orang.