BATAM TERKINI

2 Kali Setor Uang ke Sherly, Korban Investasi Bodong Batam Tergiur Gabung Lihat Teman

Sri, korban arisan dan investasi bodong Sri Wahyuni mengaku tergiur gabung karena melihat pencapaian teman-temannya yang sudah mendapatkan hasil

Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng
Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto saat berbincang dengan tersangka kasus penipuan modus investasi, Sherly Wahyuni dalam konferensi pers di Polresta Barelang, Kamis (9/6/2022). Seorang korban Sherly mengaku tergiur gabung ikut arisan dan investasi karena melihat pencapaian teman-temannya 
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kasus arisan dan investasi bodong milik Sherly Wahyuni yang kini sudah berstatus tersangka, masih menjadi perbincangan warga Batam.
Pasalnya, korban arisan dan investasi bodong tersebut mencapai ratusan orang. Kerugiannya pun variatif, bisa puluhan sampai ratusan juta.
Jika ditaksir, total uang seluruh korban arisan dan investasi bodong ini bisa mencapai Rp 10 miliar.
Seorang korban, Sri mengaku tergiur gabung ikut arisan ini karena melihat pencapaian yang didapat teman-temannya.

"Kenapa tergiur? Karena teman-teman sesama arisan yang sudah dapat bisa cicil rumah dan beli mobil," katanya, Jumat (24/6/2022).

Ia pun mengungkap praktik investasi bodong yang dijalankan pelaku ini.
Sri mengatakan, jika uang arisan disetor langsung kepada Sherly via ATM.
Cara mendaftarnya pun tinggal menghubungi Sherly atau brand ambassador arisannya. Bisa lewat Instagram atau pesan WhatsApp.
Kalau slot masih ada, maka peserta bisa ikut bergabung. Kalau slot habis, harus menunggu dulu.
"Misal arisannya ada 10 slot atau 10 orang, kalau belum pas gak bisa dimulai," beber Sri.
Sistem arisannya pun memakai sistem menurun. Slot paling atas biasanya peserta harus mengeluarkan uang lebih besar.
"Kalau kita ambil nomor bawah, lebih murah," sambungnya.
Masih pengakuannya, arisan dan investasi bodong milik Sherly sudah berlangsung tiga tahun terakhir.
Sementara, Sri baru ikut gabung awal Januari 2022 lalu.
"Kalau kita ambil nomor urut dua, harganya Rp 4,5 juta. Sesudah get [mendapat] arisan tanggal 9, misalnya, maka sebelum tanggal 9 bulan depan harus setor seharga Rp 4,5 juta lagi. Kalau nomor urut satu biasanya admin [Sherly], itu gak bayar karena dia admin," paparnya.
Sejak bergabung di arisan yang dijalankan Sherly, Sri sudah menyetor uang dua kali ke pelaku.
Pertama sebesar Rp 8,5 juta. Lalu berikutnya uang sebesar Rp 1,8 juta.
Tapi sayang, sebelum Sri mendapat arisan, Sherly malah bermasalah dengan hukum.
"Saya banyak ruginya karena ikut investasinya juga," pungkasnya. 
Warga Makin Hati-hati Pilih Investasi

Sebelumnya diberitakan, pasca mencuatnya kasus arisan online dan investasi bodong di Batam, beberapa warga memilih untuk lebih berhati-hati dalam menginvestasikan uang miliknya.

"Kalau saya pilih investasi ke tabungan emas. Lebih jelas," ujar warga Batubesar, Mugi kepada Tribun Batam, Jumat (24/6/2022).

Senada dengan Mugi, Fajar, warga lain, mengaku lebih waswas setelah mendengar kabar kasus arisan online dan investasi ilegal tersebut.

"Mending investasi ke properti, misal ke rumah," katanya.

Pantauan Tribun Batam di media sosial Instagram, akun arisan online sendiri masih menjamur.

Bahkan, beberapa akun arisan tak segan-segan untuk menggandeng kuasa hukum.

Hal ini seperti yang tertulis di profil bio salah satu akun.

Namun sayang, saat Tribun Batam mencoba untuk menanyakan proses keikutsertaan via Direct Massage (DM) Instagram, tak ada satu pun akun membalasnya.

"Kalau punya Sherly, arisannya sistem menurun. Mayoritas arisan online pakai sistem itu," ujar seorang korban Sherly Wahyuni.

Arisan menurun ini adalah sistem arisan dengan jumlah pembayaran yang berbeda-beda bagi setiap pesertanya. Namun mendapatkan hasil yang sama.

Setiap peserta berhak memilih berapa jumlah uang yang disetorkan berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan. (tribunbatam.id/ichwannurfadillah)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved