ANAMBAS TERKINI

Viral Video Warga Anambas Gerebek Pasangan Asusila, Sri Wahyuni Bereaksi

Video pasangan di Anambas yang diduga berbuat asusila sempat heboh. Terlebih ayah dari perempuan dalam video itu meninggal dengan kondisi tragis.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Dokumentasi Pribadi/Sri Wahyuni
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Anambas, Sri Wahyuni meminta agar video asusila yang sempat viral di Anambas untuk tidak disebarluaskan. 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Anambas, Sri Wahyuni menyayangkan adanya penyebaran video bermuatan asusila pasangan laki-laki dan perempuan yang sempat viral.

Menurutnya, tindakan penyebaran video asusila oleh oknum tak bertanggung jawab itu, tak semestinya dilakukan untuk sebagai bahan tontonan kalangan masyarakat.

Ia juga meminta kepada masyarakat untuk turut menghapus dan tak lagi menyebar video asusila tersebut ke sosial media apabila memiliki video durasi 2 menit 50 detik itu.

Warga Anambas sebelumnya dibuat heboh dengan penggerebekan pasangan lelaki dan perempuan muda di Anambas yang hendak beradegan asusila.

Terbaru, keluarga perempuan dalam video itu membuat laporan ke polisi karena keberatan dengan orang yang menggerebek laki-laki dan perempuan yang berada di bawah pohon itu.

Baca juga: Mas Bechi Tersangka Kasus Asusila Santriwati di Jombang Tempati Sel Isolasi

"Karena apabila video itu terus disebar luaskan dan tidak diberikan sanksi hukum kepada pembuat maupun penyebar video, maka akan membuat kondisi mental dan psikologi keluarga hingga pelaku si wanita terguncang dan mengalami trauma berat," ucapnya, Jumat (8/7/2022).

Hal ini tentunya dapat mengakibatkan hal yang lebih buruk terjadi kepada aktor dalam video dan keluarga.

Ia menyarankan agar penyebar video menyerahkan diri agar tidak timbul hal yang tidak kondusif.

Apalagi mengingat setelah kejadian itu, mengakibatkan ayah dari pihak perempuan mengakhiri hidupnya.

Sri Wahyuni juga mendorong pihak kepolisian setempat.

Tujuannya untuk memberikan atensi penuh dalam menangani kasus tersebut guna memberikan efek jera bagi para pelaku penyebar konten asusila yang telah viral di kalangan masyarakat.

"Saat ini kondisi si wanita sangat tidak stabil, lantaran hujatan dari masyarakat. Terlebih mereka berasal dari keluarga kurang mampu, justru yang diperlukan saat ini motivasi dan bantuan agar tidak melakukan sesuatu yang menyebabkan hal buruk terjadi padanya," sebut Sri Wahyuni.

Baca juga: Penyebar Konten Video Bermuatan Asusila di Anambas Dilaporkan ke Polisi

Belajar dari kejadian ini, Sri berpesan kepada setiap perempuan dan anak serta orang tua agar dapat mawas diri dari segala tindakan pelecehan seksual dan asusila oknum tak bertanggung jawab.

"Saya juga meminta kepada Pemerintah Daerah lebih memprioritaskan dan menyiapkan tempat dan layanan pengaduan bagi seluruh masyarakat khususnya perempuan dan anak untuk mereka bercurah hati apabila mendapatkan pelecehan seksual, karena kejadian ini sudah sering terjadi khususnya di Anambas," paparnya.

BERUJUNG Polisi

Video viral terkait penggerebekan pasangan lelaki dan perempuan muda di Anambas yang hendak beradegan asusila berbuntut masalah hukum.

Pasalnya, pihak keluarga dari perempuan yang ada dalam video viral tersebut keberatan dengan perlakukan sejumlah pelaku penggerebekan.

Mereka diduga menyebarkan rekaman video berdurasi 2 menit 50 detik itu ke media sosial.

Pihak keluarga memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke polisi.

Dalam video yang direkam pada malam hari itu, tampak sejumlah orang menggerebek pasangan muda di bawah pohon yang diduga berada di kawasan salah satu sekolah di Desa Putik.

Sambil mengeluarkan nada keras, pihak penggerebek terus menyorot perempuan muda di video itu hingga dia jongkok ketakutan.

Darwin, paman dari pihak perempuan mengatakan, laporan tersebut telah disampaikan kepada pihak kepolisian Anambas pada Rabu (6/7/2022) dengan nomor laporan LP/B/08/VII/2022/SPKT/POLRES KEPULAUAN ANAMBAS/POLDA KEPRI, atas dugaan penyebaran video bermuatan asusila.

Baca juga: Mantan Anggota Dewan Berbuat Asusila di Pesantren, 6 Santri Jadi Korban

"Ya kami dari pihak keluarga perempuan tidak terima dan tak ada lagi kata berdamai. Maka sepenuhnya kasus ini kami serahkan kepada pihak yang berwajib, jika memang pelaku dinyatakan bersalah mohon untuk ditindak sebagaimana hukum yang berlaku," ucapnya, Kamis (7/7/2022) di Tarempa.

Keteguhan pihaknya untuk melaporkan kasus tersebut, lantaran telah menyebabkan tekanan batin pada keluarga hingga akhirnya berujung kematian pada ayah dari korban perempuan.

"Rekaman itu mempertontonkan aib dari keluarga kami. Karena hal itu, ayah dari korban perempuan merasa malu dan depresi. Sehingga nekat mengakhiri nyawanya dan ditemukan mengambang di laut," jelas Darwin.

Darwin mengatakan, laporan tersebut telah diterima oleh pihak kepolisian dan akan segera ditindaklanjuti.

"Untuk saat ini kami tinggal menunggulah bagaimana pengembangan dari pihak berwajib," sebutnya.

Kendati demikian, Darwin berharap peristiwa itu dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk bertindak hati-hati dalam menggunakan aplikasi sosial media dengan tidak merugikan pihak lainnya.

"Saya berharap ini bisa jadi pelajaran untuk kita. Bukan saya membela keluarga saya yang di dalam video. Saya tegaskan bahwa memang perbuatan dalam video itu salah, tapi kita juga belajar untuk berhati-hati dalam setiap tindakan yang dilakukan. Karena memang semua ini pasti ada timbal baliknya di negara kita yang berlandasan hukum," kata Darwin.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Berita Tentang Anambas

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved