IDUL ADHA 2022
Sejarah Idul Adha Sehingga Dikenal sebagai Lebaran Haji dan Hari Raya Kurban
Selain Hari Raya Idul Fitri, umat Islam juga merayakan dan menganggap agung Idul Adha yang memiliki nama lain Lebaran Haji dan Hari Raya Kurban
Allah SWT kemudian berfirman dalam Surat An-Nahl ayat 120 yang artinya: "Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang Imam (yang dapat dijadikan teladan), qaanitan (patuh kepada Allah), dan hanif, dan dia bukanlah termasuk orang musyrik (yang menyekutukan Allah)."
Nabi yang mendapat julukan Abul Anbiya atau Bapak dari Para Nabi ini pun menyampaikan isi mimpi kepada anaknya, sebagaimana tertulis dalam Al-Quran Surat Ash-Shaffat ayat 102: "Maka tatkala anak itu sampai (pada usia sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: 'Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku sedang menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!', Ismail menjawab: 'Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."
Baca juga: Sholat Idul Adha Perdana di Masjid Tanjak
Baca juga: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad Pilih Anambas Rayakan Idul Adha 1443 H
Melihat ketakwaan Nabi Ibrahim dan putranya, Allah SWT kemudian mengganti Nabi Ismail dengan seekor kambing.
Itulah asal mula ibadah kurban yang dilaksanakan umat Islam setiap Hari Raya Kurban atau Hari Raya Idul Adha.
Lantas, mengapa Idul Adha juga disebut sebagai Lebaran Haji?
Penyebutan Lebaran Haji untuk hari raya Idul Adha tak lepas dari pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci pada bulan Zulhijah.
Pada 9 Zulhijah, umat Islam yang menunaikan ibadah haji tengah melaksanakan puncak ibadah, yakni wukuf di Padang Arafah.
Wukuf merupakan ritual haji yang mengajarkan umat Islam untuk meninggalkan aktivitasnya sejenak.
Tujuannya, agar jemaah dapat merenungkan diri, seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim setelah menerima perintah Allah untuk mengorbankan Nabi Ismail.
Sementara itu, bertepatan dengan wukuf di Arafah atau hari Arafah, bagi umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji, disunahkan untuk menjalankan puasa.
Adapun ganjarannya, sebagaimana terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, adalah menghapus dosa selama dua tahun.
"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun akan datang."
Baca juga: Cara Membuat Sate Kambing Khas Idul Adha, Lengkap Panduan Memasak Bumbunya
Baca juga: Berkah Idul Adha, 40 Kilogram Ikan Jualan Sukmadi di Pasar Dabo Lingga Laku Terjual
.
.
.
(TRIBUNBATAM.id)