BERITA SRI LANKA
Krisis Sri Lanka, Kemenlu Ungkap Kondisi 340 Warga Indonesia di Kolombo
Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu) mengungkap nasib 340 WNI yang berada di Kolombo, Sri Lanka yang saat ini terjadi aksi besar-besaran.
Krisis ekonomi parah sedang terjadi di negara Sri Lanka.
Sri Lanka yang berpenduduk 22 juta orang itu tengah berjuang di bawah kekurangan devisa yang parah.
Krisis ekonomi parah di Sri Lanka ini berdampak pada pembatasan impor bahan bakar, makanan dan obat-obatan, yang menjerumuskannya ke dalam krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan pada 1948.
Negara bahkan sempat meminta warga Sri Lanka yang berada di perantauan untuk mengirimkan uang untuk membeli makanan.
Pemerintah di negara Asia Selatan itu mengumumkan gagal membayar utang luar negeri hingga Rp 723 triliun atau 51 dollar AS.
Aksi demonstran yang turun ke jalan tak terhindarkan.
Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, Presiden Gotabaya Kabur, Perdana Menteri Siap Mundur
Banyak yang menyalahkan kemunduran negara ini pada Presiden Gotabaya Rajapaksa.
Yang terbaru, Perdana Menteri (PM) Sri Lanka Ranil Wickremesinghe bersedia mengundurkan diri untuk memberi jalan bagi pemerintah mencapai persatuan baru.
Ia disampaikan oleh Kantor Perdana Menteri Sri Lanka pada Sabtu (9/7/2022), setelah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa meninggalkan kediaman resminya ketika diserbu oleh pengunjuk rasa.
"Untuk memastikan keselamatan warga, dia setuju dengan rekomendasi para pemimpin partai oposisi (untuk mundur," kata Kantor Wickremesinghe, dikutip dari Kompas.com melalui AFP.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sumber: Tribunnews.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/Krisis-Hebat-di-Sri-Lanka.jpg)