WAWANCARA EKSKLUSIF

Idul Adha Batam Dalam Bayang Penyakit Mulut dan Kuku Hingga Covid-19

Idul Adha di Batam terjadi dalam bayang-bayang penyakit mulut dan kuku (PMK) hingga covid-19. Tribun mengulasnya bersama Ketua MUI Kota Batam.

Dokumentasi Tribun Batam
Tribun Podcast edisi Selasa (12/7/2022) menghadirkan Ketua MUI Kota Batam, KH. Luqman Rifa'i, S.Ag. Edisi Tribun Podcast ini membahas perayaan Idul Adha dalam bayang-bayang penyakit mulut dan kuku (PMK) dan covid-19. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Perayaan Idul Adha 1443 Hijriah di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), khususnya di Kota Batam sudah terlewati meski dalam bayang-bayang penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.

Idul Adha di Batam pada 2021 sebelumnya juga dirayakan dalam situasi pandemi covid-19 yang kasusnya dinamis.

Dua kondisi sata Idul Adha di Batam ini, menjadi catatan refleksi bagi umat Islam untuk mengetahui apa makna satu di antara perayaan hari besar itu.

Melalui Tribun Podcast edisi Selasa (12/7/2022), Tribun Batam mengundang Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam K.H Luqman Riva'i.

Berikut petikan wawancara eksklusifnya yang dipandu oleh Manager Liputan Tribun Batam, Thom Limahekin:

TB: Apa peran penting MUI dalam membantu pemerintah dan menenangkan masyarakat, sewaktu pandemi Covid-19 di tahun 2021 yang begitu pesat?

Baca juga: JADWAL Kapal Tanjungpinang Masih Meningkat Usai Idul Adha, Tujuan Batam 13 Trip

Ketua MUI : Benar saat itu kondisi pandemi Covid-19 sedang gawat-gawatnya, artinya kasus kenaikan angka terpapar cukup tinggi.

Apa peran kita saat itu, yang pertama saya menerbitkan surat edaran yang maksudnya mengedukasi kepada umat bahwa wabah ini merupakan takdir dari Allah yang mau tidak mau kita mesti menerimanya.

Tentu Tuhan pula lah yang bisa mengangkat wabah ini dari kehidupan kita.

Kesadaran teologis ini penting sehingga ketenangan diri dapat dirasakan oleh umat islam khususnya.

Langkah kedua, kami mengedukasi umat untuk lebih mendengarkan konsep pakar kesehatan seperti mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak termasuk menghindari kerumunan yang dirasa kurang penting.

Konsep-konsep itu yang kita patuhi, meski sebenarnya tidak mudah karena saat itu umat islam juga rindu mendekatkan diri dengan Tuhan.

Namun Alhamdulillah untuk wilayah Batam tidak terjadi keributan mengenai hal itu.

TB: Baik Pak Kiai, kalau boleh tahu saat itu apakah ada kendala atau protes dari umat islam kepada MUI dan akhirnya bagaimana solusi yang disampaikan?

Baca juga: BATAM Zona Merah PMK, 15 Sapi Positif Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku

Ketua MUI: Ya kami bersyukur, saat terpilih waktu itu di bulan Oktober 2021 tren Covid-19 sudah mulai melandai dengan terbitnya kebijakan pelonggaran oleh pemerintah dalam hal beribadah yang terbatas dengan penerapan prokes ketat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved