KESEHATAN

7 Makanan Perusak Otak, Sebelum Menyesal Kurangi atau Jangan Konsumsi

Beberapa makanan memiliki efek negatif pada otak, memengaruhi memori dan suasana hati, serta meningkatkan risiko demensia.

freepik.com
Ilustrasi pasien kanker otak - Beberapa makanan memiliki efek negatif pada otak, memengaruhi memori dan suasana hati, serta meningkatkan risiko demensia 

Sebagai contoh, sebuah penelitian mengamati orang lanjut usia yang mengonsumsi lebih dari 58 persen kalori harian mereka dalam bentuk karbohidrat.

Studi ini menemukan bahwa mereka memiliki hampir dua kali lipat risiko gangguan mental ringan dan demensia.

Karbohidrat mungkin memiliki efek lain pada otak juga. Misalnya, satu penelitian menemukan bahwa anak-anak berusia enam hingga tujuh tahun yang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat olahan juga memiliki skor kecerdasan nonverbal yang lebih rendah.

Namun, penelitian ini tidak dapat menentukan apakah mengonsumsi karbohidrat olahan menyebabkan skor yang lebih rendah ini, atau hanya apakah kedua faktor tersebut terkait.

Karbohidrat rendah GI yang sehat termasuk makanan seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian. Anda dapat menggunakan database ini untuk menemukan GI dan GL makanan umum.

Baca juga: Cara Membuat Masker Rumahan yang Alami, Murah Tapi Bikin Kulit Sehat dan Cerah

3. Makanan Tinggi Lemak Trans

Lemak trans adalah jenis lemak tak jenuh yang dapat berdampak buruk pada kesehatan otak.

Sementara lemak trans terjadi secara alami dalam produk hewani seperti daging dan susu, ini bukan masalah utama.

Ini adalah lemak yang diproduksi secara industri, juga dikenal sebagai minyak nabati terhidrogenasi.

Lemak trans buatan ini dapat ditemukan dalam margarin, makanan ringan, kue siap pakai dan kue kering kemasan.

Studi telah menemukan bahwa ketika orang mengonsumsi lemak trans dalam jumlah yang lebih tinggi, mereka cenderung memiliki peningkatan risiko penyakit Alzheimer, memori yang lebih buruk, volume otak yang lebih rendah dan penurunan kognitif.

Namun, beberapa penelitian belum menemukan hubungan antara asupan lemak trans dan kesehatan otak.

Meski demikian, lemak trans harus dihindari.

Mereka memiliki efek negatif pada banyak aspek kesehatan lainnya, termasuk kesehatan jantung dan peradangan.

Tiga studi observasional telah menemukan hubungan positif antara asupan lemak jenuh dan risiko penyakit Alzheimer, sedangkan studi keempat menunjukkan efek sebaliknya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved